Dahlan Bertemu 100 Investor Bahas Penyelamatan Merpati

Selasa, 07 Oktober 2014 - 14:19 WIB
Dahlan Bertemu 100 Investor Bahas Penyelamatan Merpati
Dahlan Bertemu 100 Investor Bahas Penyelamatan Merpati
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melakukan pertemuan dengan sekitar 100 investor yang ingin menjadi partner kerja sama operasi (KSO) PT Merpati Nusantara Airlines pada Senin (6/10/2014) malam di Hotel Le Meredian, Jakarta.

Tujuan dari pertemuan tersebut untuk memenuhi asas keterbukaan dan untuk menjaring konsep-konsep terbaik demi menghidupkan kembali makapai penerbangan perintis milik negara.

Dahlan mengatakan bahwa upaya menghidupkan Merpati yang paling cepat adalah melalui mekanisme Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Namun untuk bisa memperoleh keputusan PKPU perlu perencanaan bagaimana menghidupkan dan mengembangkan Merpati.

Dari hasil pembicaraan semalam, dia mengaku, sejumlah investor serius ingin kerja sama dengan Merpati dengan konsep yang menarik.

"Bahkan ada yang sangat menarik. Namun saya tidak bisa begitu saja menunjuk investor tersebut melainkan harus diadakan penawaran terbuka, termasuk seperti yang dilakukan tadi malam," kata Dahlan dalam rilisnya, Selasa (7/10/2014).

Pertemuan tersebut dipimpin Deputi Menteri BUMN Gatot Trihargo dan Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Andi Saddawero. Dalam pertemuan itu, banyak pertanyaan diajukan, misalnya seberapa serius pemerintah mendukung program penyelamatan Merpati.

Menjawab pertanyaan itu, mantan Bos PLN ini menegaskan, pemerintah sangat serius dan tidak pernah rela Merpati mati. Namun untuk pertanyaan bagaimana kalau ada investor yang akan membayar semua utang Merpati, Dahlan menjawab hal itu tidak realistis mengingat utang Merpati mencapai Rp9,2 triliun.

"Daripada tergiur angin surga seperti itu, lebih baik saya realistis. Daripada kehilangan waktu, uang tidak berguna," tandas Dahlan.

Dahlan berpendapat, satu-satunya jalan menghidupkan Merpati adalah dengan melakukan restrukturisasi utang menjadi ekuitas. "Ini saja investor masih harus menyediakan pesawat, membayar gaji karyawan yang tertunggak, membayar asuransi dan menyediakan modal kerja," imbuh dia.

Karena itu, Dahlan berharap dalam sepekan ini sudah terkumpul penawaran, dan dalam 10 hari ke depan sudah bisa diketahui konsep terbaik yang diajukan investor, untuk kemudian bisa diajukan PKPU.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5923 seconds (0.1#10.140)