Ini Cara Pengusaha Properti Menghadang Badai Resesi

Kamis, 13 Oktober 2022 - 12:40 WIB
loading...
Ini Cara Pengusaha Properti...
Industri properti menyiapkan strategi menghadang badai resesi. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Perlambatan ekonomi di hampir semua negara dikhawatirkan akan mempercepat terjadinya badai resesi global. International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 turun dari awalnya sebesar 2,9% menjadi 2,7%. Sedangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini berada diangka 3,2%.

"Sektor properti tentu akan berpengaruh, tetapi kondisi di Indonesia berbeda dengan negara lain. Kami melihat tidak seperti pada kondisi normal, tetapi kita berusaha untuk tetap stabil," ujar Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida, kepada MNC Portal, baru-baru ini.

Menurut dia ancaman gelombang resesi menjadi salah satu tantangan dalam industri properti. Disatu sisi, harga properti mengalami peningkatan akibat adanya kenaikan bahan baku seperti material, disisi lain ada daya beli masyarakat yang terancam akibat adanya pelemahan ekonomi.



Totok memproyeksikan, masyarakat akan fokus menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok berdampak terhadap penjualan properti. Menyiasati itu, pihaknya akan menahan ekspansi terlebih dahulu. Lebih lanjut, Totok menjelaskan sejak pandemi covid 19 daya beli masyarakat memang sudah terkoreksi. Khususnya untuk pembelian properti kelas menengah keatas.

Melihat kondisi yang ada, Totok mengatakan para pengembang sudah mempunyai strategi untuk menghadapi ancaman Resesi Global. Salah satunya memproduksi rumah yang akan lebih menyesuaikan kantong masyarakat. "Kita tetap mencari celah dengan mempersepmit luas tanah dan bangunan. Itu berpengaruh, tetapi kita tetap eksis," ungkapnya.

Dia mengatakan harga properti akan naik sekitar 3% dari biasanya. Hal tersebut guna menyesuaikan kenaikan harga material bangunan, harga BBM yang menjadi pengangkut material tersebut dan lainnya. "Sehingga saat ini kita naiknya average masih di bawah 3%, kenaikan harga properti, kenaikan itu karena dipengaruhi oleh ekonomi makro, bukan hanya suku bunga, tetapi ada kenaikan harga BBM," sambungnya.

"Saat ini jual properti tidak seperti jual consumer goods, misalnya harga hari ini naik, properti tidak bisa, developer bisa tidak laku. Jadi kehati-hatian ini perlu kita kontrol bersama," kata Totok.

Baca pembahasan mengenai Bayang-Bayang Resesi selengkapnya di IDXChannel.com melalui link berikut https://www.idxchannel.com/tag/Resesi

Agung (30) seorang pegawai swasta yang tengah menjalani Kredit Perumahan Rakyat (KPR) di Bekasi, Jawa Barat, juga mengkhawatirkan kondisi perekonomian saat ini. Pasalnya, salah satu penyebab resesi adalah tingginya tingkat inflasi dan seacara otomatis dikendalikan dengan mengerek suku bunga.

Terlebih, kebijakan suku bunga Bank Indonesia dipengaruhi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Agung pun khawatir ketika Bank Indonesia menaikkan suku bunga, tentu akan berpengaruh terhadap bunga cicilan KPR. "Sempat kepikiran biaya cicilan bakal naik. Nggak jadi saya beli mobil," kata dia.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
IMF Pangkas Proyeksi,...
IMF Pangkas Proyeksi, Sri Mulyani Sebut Target Ekonomi Tumbuh 5,2% Masih Realistis
Sri Mulyani Sebut Penerimaan...
Sri Mulyani Sebut Penerimaan Pajak Maret Meningkat Berkat Coretax
Dunia Kacau Balau, Sri...
Dunia Kacau Balau, Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5%
3 Tahun Berturut-turut...
3 Tahun Berturut-turut Pertumbuhan Ekonomi Negara Eropa Ini Nol Persen
Suku Bunga Acuan Ditahan...
Suku Bunga Acuan Ditahan 5,75 Persen, Begini Penjelasan Lengkap BI
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi PDB 3 Negara Ekonomi Utama Asia
Gara-gara Tarif, Pertumbuhan...
Gara-gara Tarif, Pertumbuhan Ekonomi Tetangga Indonesia Ini Bisa 0%
Jusuf Kalla: AS Bisa...
Jusuf Kalla: AS Bisa Resesi Jika Trump Pertahankan Kebijakan Tarif
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
Rekomendasi
Viral Justin Bieber...
Viral Justin Bieber Rekam Aksi Paparazi yang Kejar-kejar Dirinya: Ini Harus Dihentikan
Keluarga Kenzha Ezra...
Keluarga Kenzha Ezra Laporkan Kapolres Jakarta Timur ke Propam
9 Fakta Try Sutrisno,...
9 Fakta Try Sutrisno, Sosok Jenderal Disegani di Era Soeharto yang Kini Tuntut Wapres Diganti
Berita Terkini
Antisipasi Penerbangan...
Antisipasi Penerbangan Haji, Pertamina Patra Niaga Siapkan 95.000 KL Avtur
15 menit yang lalu
Nabung Emas Lewat Aplikasi...
Nabung Emas Lewat Aplikasi Ini, Jalan Ninja Miliki Emas Tanpa Antri
1 jam yang lalu
Bank Aladin Kantongi...
Bank Aladin Kantongi Pendapatan Rp613 Miliar, Tumbuh 84% di 2024
1 jam yang lalu
IHSG Hari Ini Berakhir...
IHSG Hari Ini Berakhir Perkasa di Level 6.678, Nilai Transaksi Tembus Rp10,05 T
1 jam yang lalu
QRIS Diprotes AS, Begini...
QRIS Diprotes AS, Begini Tanggapan Menko Airlangga
2 jam yang lalu
Menggeliat di Tengah...
Menggeliat di Tengah Kondisi Makro Kurang Kondusif, GOOD Tebar Dividen Rp350,33 M
2 jam yang lalu
Infografis
Kaya Emas, Pulau Ini...
Kaya Emas, Pulau Ini Berpotensi Diambil Alih oleh Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved