Pemerintah Targetkan Produksi Mobil Listrik 600.000 Unit di 2030
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan pemerintah menargetkan industri otomotif dalam negeri bisa memproduksi mobil dan bus listrik sebanyak 600.000 unit pada 2030 mendatang.
Target tersebut sebagai komitmen untuk mewujudkan transformasi energi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) di sektor kelistrikan melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik sehingga dapat mewujudkan nol emisi di 2060.
"Komitmen pemerintah dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik juga diwujudkan dengan menargetkan industri otomotif dalam negeri untuk memproduksi mobil listrik dan bus listrik sebanyak 600.000 unit di 2030," jelas Wapres dalam keterangannya, Rabu (26/10/2022).
Wapres mengatakan penerapan EBT diharapkan mampu mengurangi konsumsi BBM dan menurunkan emisi CO2 melalui kerja sama antara para pemangku kepentingan.
"Upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta barel sampai dengan tahun 2030 serta menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta ton," tutur Wapres.
Oleh karena itu, Wapres berharap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun pihak swasta bisa berkolaborasi mewujudkan target itu. "Saya mengajak BUMN maupun pihak swasta untuk dapat berkolaborasi mewujudkan target tersebut," imbuhnya.
Sebab, menurut Wapres, pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia dapat terwujud melalui sinergi dan kolaborasi dari para pihak terkait.
"Tentunya dengan sinergi dan kolaborasi yang baik dari seluruh pihak, akan dapat mengakselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia," kata Wapres.
Wapres berharap agenda kepemimpinan G20 di Indonesia dapat menjadi implementasi kontribusi bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia di seluruh dunia, khususnya transisi energi di Indonesia.
"Saya mengharapkan hasil dari diskusi akan turut menyukseskan tercapainya agenda kepemimpinan Indonesia di G20 dan mendukung implementasi kebijakan transisi energi Indonesia," pungkas Wapres.
Target tersebut sebagai komitmen untuk mewujudkan transformasi energi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) di sektor kelistrikan melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik sehingga dapat mewujudkan nol emisi di 2060.
"Komitmen pemerintah dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik juga diwujudkan dengan menargetkan industri otomotif dalam negeri untuk memproduksi mobil listrik dan bus listrik sebanyak 600.000 unit di 2030," jelas Wapres dalam keterangannya, Rabu (26/10/2022).
Wapres mengatakan penerapan EBT diharapkan mampu mengurangi konsumsi BBM dan menurunkan emisi CO2 melalui kerja sama antara para pemangku kepentingan.
"Upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta barel sampai dengan tahun 2030 serta menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta ton," tutur Wapres.
Oleh karena itu, Wapres berharap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun pihak swasta bisa berkolaborasi mewujudkan target itu. "Saya mengajak BUMN maupun pihak swasta untuk dapat berkolaborasi mewujudkan target tersebut," imbuhnya.
Sebab, menurut Wapres, pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia dapat terwujud melalui sinergi dan kolaborasi dari para pihak terkait.
"Tentunya dengan sinergi dan kolaborasi yang baik dari seluruh pihak, akan dapat mengakselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia," kata Wapres.
Wapres berharap agenda kepemimpinan G20 di Indonesia dapat menjadi implementasi kontribusi bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia di seluruh dunia, khususnya transisi energi di Indonesia.
"Saya mengharapkan hasil dari diskusi akan turut menyukseskan tercapainya agenda kepemimpinan Indonesia di G20 dan mendukung implementasi kebijakan transisi energi Indonesia," pungkas Wapres.
(nng)