Percepat Pemulihan Pandemi dan Krisis Global, ACMF Tuangkan Komitmen dalam Sejumlah Kesepakatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Forum Pasar Modal ASEAN atau ASEAN Capital Market Forum (ACMF) baru-baru ini menggelar Pertemuan Ketua ACMF ke-37 di di Hotel Sofitel Phnom Penh Phokeethra, Phnom Penh, Kamboja. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi turut serta hadir pada pertemuan dimaksud.
Pertemuan yang diprakarsai oleh Securities and Exchange Regulator of Cambodia (SERC) berhasil menelurkan sejumlah kesepakatan yang ditandatangani para anggota. ACMF telah sepakat untuk secara bersama-sama mempromosikan pembangunan berkelanjutan, inklusifitas, dan ketahanan demi pemulihan atas dampak krisis ekonomi global dan pandemi Covid-19.
ACMF merupakan forum tingkat tinggi dari regulator pasar modal yang beranggotakan 10 negara yurisdiksi ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos PDR, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. ACMF saat ini diketuai oleh Securities and Exchange Regulator of Cambodia.
Berbagai kesepakatan yang telah dicapai merupakan bentuk komitmen ACMF dalam mengatasi tantangan terkait pembangunan berkelanjutan, inklusifitas, dan ketahanan untuk kepentingan negara-negara anggota. Adapun beberapa kesepakatan yang telah dicapai tersebut antara lain pengesahan ASEAN Sustainability-Linked Bond Standards dan ASEAN Sustainable and Responsible Fund Standards.
Pengesahan dilakukan guna mendukung ASEAN dalam mempersempit kesenjangan menuju Agenda 2030 untuk mengatasi perubahan iklim. Secara umum, pengesahan kedua standar ini menunjukkan adanya komitmen untuk memenuhi sasaran strategis dari Rencana Aksi ACMF 2021-2025.
Selain berhasil mencapai sejumlah kesepakatan, forum tersebut juga mencatat bahwa telah terjadi kemajuan dalam pengembangan Taksonomi ASEAN untuk Keuangan Berkelanjutan oleh ASEAN Taxonomy Board (ATB), dimana ACMF sendiri adalah salah satu dari empat komponen badan sektoral. Setelah konsultasi pemangku kepentingan yang melibatkan sektor publik dan swasta serta pembuat standar internasional, masukan yang diterima akan digunakan oleh ATB dalam mengembangkan Taksonomi ASEAN versi berikutnya.
Disamping itu, ACMF juga telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam mempromosikan keuangan berkelanjutan. Seperti pada 21 Oktober 2022 lalu, emisi sebesar US$29,82 miliar telah diterbitkan di bawah ASEAN Green, Social and Sustainability Bond Standards, yang telah diperkenalkan pada tahun 2017 dan 2018.
Peluncuran ASEAN Sustainability-Linked Bond Standards dan ASEAN Sustainable and Responsible Fund Standards diproyeksikan untuk memperluas jangkauan dana berkelanjutan investasi di ASEAN, sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan.
Kesepakatan berikutnya adalah pengesahan ASEAN Collective Invesment Schemes (ASEAN CIS) Digital Repository. Hal tersebut bertujuan untuk dapat mempromosikan dan mempublikasikan penawaran dana dan kolektif lintas batas skema investasi di ASEAN.
Pada kesempatan itu, regulator di kawasan ASEAN menyambut baik atas kemajuan yang telah dicapai dalam program ACMF Market Development Program (A-MDP) dan mendukung terciptanya lebih banyak program dari berbagi pengalaman dan pengetahuan di antara negara anggota untuk menanggapi kebutuhan ACMF, serta memastikan bahwa semua anggota mendapat manfaat dari program-program tersebut.
Pertemuan yang diprakarsai oleh Securities and Exchange Regulator of Cambodia (SERC) berhasil menelurkan sejumlah kesepakatan yang ditandatangani para anggota. ACMF telah sepakat untuk secara bersama-sama mempromosikan pembangunan berkelanjutan, inklusifitas, dan ketahanan demi pemulihan atas dampak krisis ekonomi global dan pandemi Covid-19.
ACMF merupakan forum tingkat tinggi dari regulator pasar modal yang beranggotakan 10 negara yurisdiksi ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos PDR, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. ACMF saat ini diketuai oleh Securities and Exchange Regulator of Cambodia.
Berbagai kesepakatan yang telah dicapai merupakan bentuk komitmen ACMF dalam mengatasi tantangan terkait pembangunan berkelanjutan, inklusifitas, dan ketahanan untuk kepentingan negara-negara anggota. Adapun beberapa kesepakatan yang telah dicapai tersebut antara lain pengesahan ASEAN Sustainability-Linked Bond Standards dan ASEAN Sustainable and Responsible Fund Standards.
Pengesahan dilakukan guna mendukung ASEAN dalam mempersempit kesenjangan menuju Agenda 2030 untuk mengatasi perubahan iklim. Secara umum, pengesahan kedua standar ini menunjukkan adanya komitmen untuk memenuhi sasaran strategis dari Rencana Aksi ACMF 2021-2025.
Selain berhasil mencapai sejumlah kesepakatan, forum tersebut juga mencatat bahwa telah terjadi kemajuan dalam pengembangan Taksonomi ASEAN untuk Keuangan Berkelanjutan oleh ASEAN Taxonomy Board (ATB), dimana ACMF sendiri adalah salah satu dari empat komponen badan sektoral. Setelah konsultasi pemangku kepentingan yang melibatkan sektor publik dan swasta serta pembuat standar internasional, masukan yang diterima akan digunakan oleh ATB dalam mengembangkan Taksonomi ASEAN versi berikutnya.
Disamping itu, ACMF juga telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam mempromosikan keuangan berkelanjutan. Seperti pada 21 Oktober 2022 lalu, emisi sebesar US$29,82 miliar telah diterbitkan di bawah ASEAN Green, Social and Sustainability Bond Standards, yang telah diperkenalkan pada tahun 2017 dan 2018.
Peluncuran ASEAN Sustainability-Linked Bond Standards dan ASEAN Sustainable and Responsible Fund Standards diproyeksikan untuk memperluas jangkauan dana berkelanjutan investasi di ASEAN, sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan.
Kesepakatan berikutnya adalah pengesahan ASEAN Collective Invesment Schemes (ASEAN CIS) Digital Repository. Hal tersebut bertujuan untuk dapat mempromosikan dan mempublikasikan penawaran dana dan kolektif lintas batas skema investasi di ASEAN.
Pada kesempatan itu, regulator di kawasan ASEAN menyambut baik atas kemajuan yang telah dicapai dalam program ACMF Market Development Program (A-MDP) dan mendukung terciptanya lebih banyak program dari berbagi pengalaman dan pengetahuan di antara negara anggota untuk menanggapi kebutuhan ACMF, serta memastikan bahwa semua anggota mendapat manfaat dari program-program tersebut.