KTT G20 Harus Dorong Pemahaman Ekonomi Hijau di Setiap Negara

Rabu, 02 November 2022 - 21:04 WIB
loading...
KTT G20 Harus Dorong Pemahaman Ekonomi Hijau di Setiap Negara
KTT G20 di Bali akan memberikan dampak besar bagi ekonomi Indonesia. Foto/Kemenkeu
A A A
JAKARTA - Sejak memegang mandat Presidensi G20 2022, Indonesia langsung mempercepat persiapan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-21 yang akan dihelat di Nusa Dua Bali pada 15-16 November mendatang. Kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah atau Presidensi G20 merupakan sebuah peluang besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia, bahkan dapat memberikan pengaruh positif pada sektor lainnya.



“Terdapat kesempatan Indonesia untuk mengenalkan tidak hanya ekonomi dan kemajuan Indonesia, tetapi juga pandangan Indonesia terhadap ketidakpastian ekonomi dunia dalam memasuki fase recovery atau pemulihan,” kata Hendri Saparini, S.E, M.Phil, pendiri dan Ekonomom CORE Indonesia, dikutip Rabu (2/11/2022).

Tidak hanya mendorong negara-negara G20 memiliki pemahaman yang sama dalam pemulihan ekonomi, Hendri menambahkan semestinya perhelatan ini dapat mendorong negara-negara maju untuk memberikan keleluasaan bagi setiap negara untuk memilih kebijakan yang terbaik, baik secara global ataupun untuk kepentingan dalam negeri.

“Sebagai contoh kesepakatan untuk memasuki ekonomi dunia yang lebih hijau, bukan berarti harus menyepakati kebijakan, roadmap atau pilihan teknologi. Sebab, setiap negara G20 memiliki perbedaan struktur ekonomi, sosial, politik, dan lain-lain,” ungkap Hendri.

Maka dari itu, kata Hendri, mendorong pemahaman negara-negara dalam KTT G20 merupakan salah satu hal yang sangat penting. Dirinya berharap penyelenggaraan yang telah dilakukan pemerinta dalam setahun terakhir berjalan lancar dan dapat menutup mandat sebagai Presidensi G20 dengan memberikan kesan yang positif sebagai tuan rumah pertemuanpPuncak KTT G20 ke-21.

“Selain itu juga mampu mempromosikan potensi ekonomi untuk industri dan perdagangan di Indonesia, sehingga negara maju mau berinvestasi di Inonesia,” harapnya.

Hendri berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melihat sisi positif dari penyelenggaraan KTT G20 tersebut. Masyarakat bisa ikut menyumbangkan pemikiran dan dukungan, serta yang terpenting memberikan masukkan kepada pemerintah.

“Sebab, pada dasarnya pekerjaan rumah yang ditinggalkan dari pertemuan nanti jauh lebih penting agar Indonesia mendapatkan manfaat yang lebih besar dan jangka panjang untuk kemajuan yang lebih inklusif,” tutup Hendri.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun turut menyampaikan pandangan yang sama. Ia meyakini bahwa forum G20 yang dilaksanakan nantinya dapat membawa harapan sekaligus navigasi ketika terjadi krisis.

Baca juga: Kuat Ma'ruf Tak Minta Maaf, Bersumpah Tak Punya Niat Bunuh Brigadir J

“Kami percaya G20 bisa menjadi sinyal harapan yang sangat positif, khususnya ketika terjadi krisis. Kepercayaan itu berdasarkan kenyataan sejarah ketika G20 bisa mengatasi krisis keuangan global,” ungkap Sri Mulyani.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1193 seconds (0.1#10.140)