Penunjukkan Dwi Sutjipto Jadi Dirut Pertamina Langkah Blunder

Minggu, 30 November 2014 - 18:00 WIB
Penunjukkan Dwi Sutjipto Jadi Dirut Pertamina Langkah Blunder
Penunjukkan Dwi Sutjipto Jadi Dirut Pertamina Langkah Blunder
A A A
JAKARTA - Sejumlah aktivis dan pemerhati energi menilai penunjukan Dwi Sutjipto sebagai Dirut PT Pertamina (Persero) adalah langkah blunder pemerintah, sekaligus langkah taktis untuk memuluskan rencana jahat menyerahkan pengelolaan aset-aset strategis negara kepada pihak asing.

Pengamat dari Institut Ekonomi Politik Soekarno-Hatta (IEPSH) M Hatta Taliwang mengatakan, Pemilihan Dwi Sutjipto sebagai Dirut Pertamina sudah dalam desain yang arahnya meliberalisasi pengelolaan energi nasional.

Penunjukkan ini pun memperkuat anggapan bahwa keberadaan Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas (KRTKM) yang diketuai Faisal Basri hanyalah tameng untuk mengelabui kebijakan-kebijakan yang sudah diskenario pemerintah Jokowi-JK.

"Dari awal saya katakan, pembentukan Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas (KRTKM) hanyalah lip service rezim ini saja. Itu LSM enggak jelas," ucap Hatta Taliwang, Sabtu (29/11/2014).

Hatta menyebut, KRTKM adalah lembaga semu yang tak bakal mampu menghadapi mafia migas. Dahlan Iskan selama menjabat menteri BUMN pun tak sanggup memberantas mafia migas, apalagi Faisal Basri yang tak punya treck record bagus sama sekali.

"Emangnya Faisal Basri punya treck record luar biasa apa? coba cek apa prestasinya selagi menjadi ketua KPPU. Tidak hebatkah," cetus Hatta.

Dalam kondisi ini, Hatta semakin pesimis bahwa pemberantasan mafia migas bisa berjalan baik. Ini ditambah dengan penunjukan Dwi Sutjipto sebagai dirut PT Pertamina yang sama sekali tidak memiliki treck record mumpuni mengelola sektor energi.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3985 seconds (0.1#10.140)