Manfaatkan Teknologi Digital untuk Bangkitkan Kejayaan Rempah Nasional

Sabtu, 12 November 2022 - 15:15 WIB
loading...
Manfaatkan Teknologi Digital untuk Bangkitkan Kejayaan Rempah Nasional
Sejak ribuan tahun silam Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil rempah terbesar dunia. Ilustrasi Foto/SINDOnews/Mushaful Imam
A A A
JAKARTA - Kehadiran platform digital semakin mempermudah transaksi jual beli di era masa kini. Dengan memanfaatkan teknologi, komoditas rempah khas Indonesia pun bisa diperjualbelikan secara daring dan diharapkan menembus pasar mancanegara.

Sebagaimana diketahui, sejak ribuan tahun silam Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil rempah terbesar dunia. Hal ini menjadi magnet kuat bagi para pedagang dan saudagar dari berbagai negara untuk datang ke Indonesia mencari sumber rempah-rempah.

Rempah khas Nusantara seperti lada, pala, cengkeh, jinten, kayu manis, lengkuas, jahe dan kunyit tak hanya dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap masakan namun juga bisa diolah menjadi berbagai macam produk turunan. Antara lain parfum, kosmetik, minyak esensial aromaterapi, hingga obat herbal untuk berbagai jenis penyakit.

Sempat Berjaya di masa lalu, daya saing rempah Indonesia di pasar global saat ini terbulang rendah dibanding negara lainnya seperti Malaysia, India, Thailand maupun Vietnam yang relatif lebih baru dalam mengenal rempah.

Guna mengembalikan lagi kejayaan Indonesia sebagai negara penghasilan rempah, pada 2021 lalu pemerintah telah menetapkan 11 Desember sebagai Hari Rempah Nasional.

Sebagai langkah konkret dalam mendukung hal tersebut, sejumlah pelaku usaha baru-baru ini membentuk Asosiasi Rempah Nasional (Asrenal) yang mewadahi para pelaku usaha, mulai petani, pelaku UMKM hingga pebisnis yang bergerak di sektor komoditas rempah dan turunannya di seluruh Indonesia.

Manfaatkan Teknologi Digital untuk Bangkitkan Kejayaan Rempah Nasional


Ketua Umum Asosiasi Rempah Nasional Titi Jusup Maksudi mengatakan, zaman dulu Indonesia dikenal dengan kejayaannya sebagai penghasil rempah-rempah tapi sekarang mulai tenggelam.

“Maka, ini yang ingin kami bangkitkan kembali supaya masyarakat dunia, khususnya para buyer di luar negeri tahu bahwa rempah Indonesia tetap ada dan berkualitas,” ujarnya, dikutip Sabtu (12/11/2022).

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1456 seconds (0.1#10.140)