Skybridge MRT Lebak Bulus Ditargetkan Rampung November Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT MRT Jakarta melaporkan pembangunan jembatan layang (skybridge) Simpang Temu Lebak Bulus telah mencapai 96 persen. Pembangunan proyek ditargetkan selesai akhir November 2022.
"Pembangunan jembatan layang (skybridge) Simpang Temu Lebak Bulus terus dipercepat penyelesainnya. Per 15 November 2022, pembangunan salah satu infrastruktur kawasan berorientasi transit tersebut telah mencapai 96%," kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendi Alhial dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga: Jadwal Lengkap MRT Terakhir Menuju Stasiun Bundaran HI
Dia menjelaskan pekerjaan yang saat ini sedang dilakukan meliputi reinstatement akses masuk ke Stasiun Lebak Bulus Grab, pembuatan trotoar, pemasangan ventilasi udara anti tampias di jembatan, dan pekerjaan elektrikal. Nantinya, jembatan sepanjang sekitar 307,5 meter yang akan menghubungkan bangunan Poin Square dan Stasiun Lebak Bulus Grab.
Selain jembatan layang, PT MRT Jakarta (Perseroda) melalui anak perusahaannya, PT Integrasi Transit Jakarta, juga membangun area transit (plaza transit) dan satu hub dalam satu kawasan tersebut. "Hub yang berada di dalam transit plaza memberikan akses nyaman dan aman bagi penumpang MRT Jakarta," katanya.
Adapun jembatan layang tersebut diharapkan akan memberikan kemudahan bagi pejalan kaki yang lalu lalang antara Stasiun Lebak Bulus Grab dengan pusat kegiatan yang ada di sekitarnya. Kehadiran jembatan akan mengurangi potensi konflik lalu lintas antara kendaraan bermotor dan pejalan kaki.
Adapun bangunan hub terdiri dari tiga lantai yang difungsikan sebagai titik temu. Nantinya akan dilengkapi dengan beragam gerai dan area parkir sepeda. Melalui Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 57 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Lebak Bulus, area seluas sekitar 76 hektare (ha) di Kecamatan Cilandak dan Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, telah ditetapkan sebagai kawasan pembangunan berorientasi transit.
Hal ini berarti bahwa lahan-lahan yang berada dalam radius 700 meter dari Stasiun Lebak Bulus Grab menjadi prioritas pengembangan dalam jangka pendek (0-3 tahun) dan menengah (4-7 tahun). Pengembangan kawasan di sekitar stasiun MRT Jakarta agar ramah pejalan kaki dan pesepeda menjadi prioritas. Hal tersebut ditujukan agar mobilitas masyarakat Jakarta menjadi lebih aman dan nyaman sehingga diharapkan dapat mendorong penggunaan dan meningkatkan daya tarik transportasi publik sebagai moda transportasi sehari-hari masyarakat.
"Pembangunan jembatan layang (skybridge) Simpang Temu Lebak Bulus terus dipercepat penyelesainnya. Per 15 November 2022, pembangunan salah satu infrastruktur kawasan berorientasi transit tersebut telah mencapai 96%," kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendi Alhial dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga: Jadwal Lengkap MRT Terakhir Menuju Stasiun Bundaran HI
Dia menjelaskan pekerjaan yang saat ini sedang dilakukan meliputi reinstatement akses masuk ke Stasiun Lebak Bulus Grab, pembuatan trotoar, pemasangan ventilasi udara anti tampias di jembatan, dan pekerjaan elektrikal. Nantinya, jembatan sepanjang sekitar 307,5 meter yang akan menghubungkan bangunan Poin Square dan Stasiun Lebak Bulus Grab.
Selain jembatan layang, PT MRT Jakarta (Perseroda) melalui anak perusahaannya, PT Integrasi Transit Jakarta, juga membangun area transit (plaza transit) dan satu hub dalam satu kawasan tersebut. "Hub yang berada di dalam transit plaza memberikan akses nyaman dan aman bagi penumpang MRT Jakarta," katanya.
Adapun jembatan layang tersebut diharapkan akan memberikan kemudahan bagi pejalan kaki yang lalu lalang antara Stasiun Lebak Bulus Grab dengan pusat kegiatan yang ada di sekitarnya. Kehadiran jembatan akan mengurangi potensi konflik lalu lintas antara kendaraan bermotor dan pejalan kaki.
Adapun bangunan hub terdiri dari tiga lantai yang difungsikan sebagai titik temu. Nantinya akan dilengkapi dengan beragam gerai dan area parkir sepeda. Melalui Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 57 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Lebak Bulus, area seluas sekitar 76 hektare (ha) di Kecamatan Cilandak dan Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, telah ditetapkan sebagai kawasan pembangunan berorientasi transit.
Hal ini berarti bahwa lahan-lahan yang berada dalam radius 700 meter dari Stasiun Lebak Bulus Grab menjadi prioritas pengembangan dalam jangka pendek (0-3 tahun) dan menengah (4-7 tahun). Pengembangan kawasan di sekitar stasiun MRT Jakarta agar ramah pejalan kaki dan pesepeda menjadi prioritas. Hal tersebut ditujukan agar mobilitas masyarakat Jakarta menjadi lebih aman dan nyaman sehingga diharapkan dapat mendorong penggunaan dan meningkatkan daya tarik transportasi publik sebagai moda transportasi sehari-hari masyarakat.
(nng)