Harga Minyak Dunia Stagnan di Tengah Sinyal Pemulihan Permintaan Bahan Bakar
loading...
A
A
A
MELBOURNE - Harga minyak mentah dunia hampir tidak bergerak di awal perdagangan, Kamis (9/7/2020) seiring momentum positif dari sinyal pemulihan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat (AS). Namun laju harga minyak masih dibayangi peningkatan kasus Covid-19 yang bisa kembali mengaktifkan lockdowns.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) stagnan pada level USD40,90 per barel setelah naik 0,7% pada perdagangan, Rabu kemarin. Sementara harga minyak mentah Brent merangkak naik sebesar 3 sen untuk bertengger di posisi USD43,32/barel usai sesi sebelumnya mendapatkan dorongan hingga 0,5%.
( )
"Pasar berjuang untuk mendapatkan keyakinan yang kuat pada saat ini. Ada sinyal bahwa permintaan bergerak mixed," kata Lachlan Shaw, kepala penelitian komoditas di National Australia Bank.
Kenaikan harga minyak kemarin seiring dengan data dari administrasi informasi energi AS yang menunjukkan stok bensin AS jatuh 4.8 juta barel minggu lalu, melebihi proyeksi analis. Sedangkan permintaan naik ke 8.8 juta barel per hari, tertinggi sejak 20 Maret.
Namun keuntungan tersebut terjadi saat lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara bagian AS yang berpeluang menahan pemulihan permintaan bahan bakar. Pergerakan harga dua kontrak minyak mentah itu terbilang ketat, masih masih stabil di atas USD40/barel.
Permintaan bensin jatuh di daerah yang sedang mencoba pulih di Amerika Serikat, sementara permintaan di Pantai Timur meningkat, di mana infeksi virus corona cukup terkendali dan pulih dengan baik.
Di sisi lain Amerika Serikat melaporkan lebih dari 58.000 kasus baru Covid-19 pada hari Rabu, peningkatan terbesar yang pernah dilaporkan oleh sebuah negara dalam satu hari, menurut penghitungan Reuters.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) stagnan pada level USD40,90 per barel setelah naik 0,7% pada perdagangan, Rabu kemarin. Sementara harga minyak mentah Brent merangkak naik sebesar 3 sen untuk bertengger di posisi USD43,32/barel usai sesi sebelumnya mendapatkan dorongan hingga 0,5%.
( )
"Pasar berjuang untuk mendapatkan keyakinan yang kuat pada saat ini. Ada sinyal bahwa permintaan bergerak mixed," kata Lachlan Shaw, kepala penelitian komoditas di National Australia Bank.
Kenaikan harga minyak kemarin seiring dengan data dari administrasi informasi energi AS yang menunjukkan stok bensin AS jatuh 4.8 juta barel minggu lalu, melebihi proyeksi analis. Sedangkan permintaan naik ke 8.8 juta barel per hari, tertinggi sejak 20 Maret.
Namun keuntungan tersebut terjadi saat lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara bagian AS yang berpeluang menahan pemulihan permintaan bahan bakar. Pergerakan harga dua kontrak minyak mentah itu terbilang ketat, masih masih stabil di atas USD40/barel.
Permintaan bensin jatuh di daerah yang sedang mencoba pulih di Amerika Serikat, sementara permintaan di Pantai Timur meningkat, di mana infeksi virus corona cukup terkendali dan pulih dengan baik.
Di sisi lain Amerika Serikat melaporkan lebih dari 58.000 kasus baru Covid-19 pada hari Rabu, peningkatan terbesar yang pernah dilaporkan oleh sebuah negara dalam satu hari, menurut penghitungan Reuters.
(akr)