Gapki Keberatan Diminta Ekspor CPO hingga USD36 M

Jum'at, 30 Januari 2015 - 12:24 WIB
Gapki Keberatan Diminta Ekspor CPO hingga USD36 M
Gapki Keberatan Diminta Ekspor CPO hingga USD36 M
A A A
JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengaku keberatan dengan permintaan pemerintah untuk menggenjot ekspor minyak sawit (crude palm oil/CPO) sebesar USD36 miliar atau setara Rp453,6 triliun (kurs Rp12.600) hingga 2019.

Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya apa yang ditargetkan pemerintah. Namun untuk menggenjot ekspor CPO yang hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu tersebut pihaknya agak pesimistis. Sementara nilai ekspor CPO pada tahun lalu sekitar USD21 miliar.

"Ketika ditanya apa optimis (target USD36 miliar, saya sampaikan kita mendukung sepenuhnya apa yang ditarget. Tapi kalau sampai USD36 miliar, itu berat sekali sebab kalau dilihat prediksi 2019, total ekspornya hanya 24 juta ton," ujarnya di kantor Gapki, Jakarta, Jumat (30/1/2019).

Dia menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan pihaknya tidak begitu yakin dengan target yang diminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) tersebut.

"Tren harga komoditas menurun, pertumbuhan ekonomi dunia itu juga belum sepenuhnya pulih. IMF juga sudah mengoreksi pertumbuhan ekonomi dunia menurun dari prediksi sebelumnya 3,8% jadi 3,5%. Ekonomi China dan Eropa juga diperkirakan melambat," jelasnya.

Fadhil menambahkan, disparitas harga antara CPO dan minyak nabati lainnya, seperti kedelai yang semakin mengecil juga turut memengaruhi.

"Kalau beda harganya tinggi, China dan India lebih prefer impor CPO. Kalau harganya beda kecil mereka lebih milih kedelai," pungkasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4247 seconds (0.1#10.140)