Mengupas Peran Transformasi Digital untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Lintas Teknologi Indonesia (LTI) menyelenggarakan Lintas Teknologi Solutions Day | 5th Edition di Jakarta dengan tajuk: “Orchestrating Technologies to Boost Economic Growth”, Selasa (6/12/2022). Gelaran tahunan ini bertujuan memberikan ruang diskusi mengenai isu-isu terkait akselerasi transformasi digital guna mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Transformasi digital setelah masa pandemi dirasa penting dilakukan karena saat ini teknologi bukan lagi sekadar alat yang dibutuhkan dalam operasional bisnis atau organisasi, melainkan dasar dari sumber keunggulan kompetitif. Dalam pelaksanaannya, transformasi digital memiliki risiko dan tantangan tersendiri, mulai dari infrastruktur, pemerataan ketersediaan akses internet, hingga meningkatnya risiko keamanan siber.
Mulyadi, Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang menjadi salah satu pembicara, memaparkan, agenda transformasi digital perlu diwujudkan dengan dukungan dari berbagai pihak. Pembangunan transformasi digital di Indonesia tidak bisa berjalan jika dilakukan sendirian oleh pemerintah.
"Perlu dukungan dari berbagai pihak lain yang terkait, seperti masyarakat, dunia usaha, akademisi, media, dan penyelenggara teknologi komunikasi tentunya,” ungkap Mulyadi, Selasa (6/12/2022).
Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan, pembicara lainnya, menyatakan teknologi digital juga merupakan kunci atas upaya pemulihan dan pemberdayaan di berbagai sektor. Termasuk untuk mendukung perdagangan, industrialisasi dan investasi yang inklusif, meningkatkan produktivitas, serta membuka potensi ekonomi masa depan, khususnya bagi UMKM dan start-up.
“Melihat proyeksi nilai ekosistem digital kita yang sangat tinggi, penting untuk membangun ekosistem digital guna mendukung sektor perdagangan dan retail di Indonesia,” ucap Jerry.
Sementara itu, Pandu Sjahrir, Ketua Umum Aftech & Kepala Badan Pengembangan Keuangan Digital Kadin, menyatakan teknologi sudah menjadi bagian dari culture dan society kita dan membuat kontribusi dalam ekonomi digital saat ini menjadi sangat relevan.
Di sisi lain, seiring penerapan digitalisasi ekonomi yang pesat, perlindungan siber juga harus sama pesatnya. Untuk itu peranan strategis Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diperlukan tidak hanya dalam konteks menangkal ancaman siber yang datang dari luar, tetapi juga merupakan langkah penting untuk mencapai ketahanan siber yang berpotensi mendukung pertumbuhan bisnis lokal, mendorong peluang digital terkini, dan mengurangi risiko berbahaya bagi perekonomian negara.
“Tingginya pemanfaatan teknologi komunikasi paralel dengan meningkatnya risiko keamanan siber, sehingga keamanan siber menjadi faktor utama kesuksesan dalam mewujudukan ekonomi digital kita” ungkap Hinsa Siburian, Kepala BSSN.
Muhamad Paisol, President Director PT Lintas Teknologi Indonesia, menuturkan bahwa gelaran konferensi tahunan ini merupakan bentuk komitmen Lintas Group sebagai penyokong teknologi ICT untuk terus mendorong akselerasi transformasi digital demi percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Harapan kami melalui konferensi ini, sinergi dan kolaborasi antarsektor industri, pelaku bisnis, penyedia teknologi dan pemangku kebijakan pemerintah dapat melahirkan gagasan inovatif demi pengembangan teknologi dan ekosistem ekonomi digital yang efisien dan aman,” kata Muhamad Paisol.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Transformasi digital setelah masa pandemi dirasa penting dilakukan karena saat ini teknologi bukan lagi sekadar alat yang dibutuhkan dalam operasional bisnis atau organisasi, melainkan dasar dari sumber keunggulan kompetitif. Dalam pelaksanaannya, transformasi digital memiliki risiko dan tantangan tersendiri, mulai dari infrastruktur, pemerataan ketersediaan akses internet, hingga meningkatnya risiko keamanan siber.
Mulyadi, Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang menjadi salah satu pembicara, memaparkan, agenda transformasi digital perlu diwujudkan dengan dukungan dari berbagai pihak. Pembangunan transformasi digital di Indonesia tidak bisa berjalan jika dilakukan sendirian oleh pemerintah.
"Perlu dukungan dari berbagai pihak lain yang terkait, seperti masyarakat, dunia usaha, akademisi, media, dan penyelenggara teknologi komunikasi tentunya,” ungkap Mulyadi, Selasa (6/12/2022).
Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan, pembicara lainnya, menyatakan teknologi digital juga merupakan kunci atas upaya pemulihan dan pemberdayaan di berbagai sektor. Termasuk untuk mendukung perdagangan, industrialisasi dan investasi yang inklusif, meningkatkan produktivitas, serta membuka potensi ekonomi masa depan, khususnya bagi UMKM dan start-up.
“Melihat proyeksi nilai ekosistem digital kita yang sangat tinggi, penting untuk membangun ekosistem digital guna mendukung sektor perdagangan dan retail di Indonesia,” ucap Jerry.
Sementara itu, Pandu Sjahrir, Ketua Umum Aftech & Kepala Badan Pengembangan Keuangan Digital Kadin, menyatakan teknologi sudah menjadi bagian dari culture dan society kita dan membuat kontribusi dalam ekonomi digital saat ini menjadi sangat relevan.
Di sisi lain, seiring penerapan digitalisasi ekonomi yang pesat, perlindungan siber juga harus sama pesatnya. Untuk itu peranan strategis Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diperlukan tidak hanya dalam konteks menangkal ancaman siber yang datang dari luar, tetapi juga merupakan langkah penting untuk mencapai ketahanan siber yang berpotensi mendukung pertumbuhan bisnis lokal, mendorong peluang digital terkini, dan mengurangi risiko berbahaya bagi perekonomian negara.
“Tingginya pemanfaatan teknologi komunikasi paralel dengan meningkatnya risiko keamanan siber, sehingga keamanan siber menjadi faktor utama kesuksesan dalam mewujudukan ekonomi digital kita” ungkap Hinsa Siburian, Kepala BSSN.
Muhamad Paisol, President Director PT Lintas Teknologi Indonesia, menuturkan bahwa gelaran konferensi tahunan ini merupakan bentuk komitmen Lintas Group sebagai penyokong teknologi ICT untuk terus mendorong akselerasi transformasi digital demi percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Harapan kami melalui konferensi ini, sinergi dan kolaborasi antarsektor industri, pelaku bisnis, penyedia teknologi dan pemangku kebijakan pemerintah dapat melahirkan gagasan inovatif demi pengembangan teknologi dan ekosistem ekonomi digital yang efisien dan aman,” kata Muhamad Paisol.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(uka)