Ubin Klasik Melejit Setelah Mati Suri

Rabu, 11 Februari 2015 - 14:17 WIB
Ubin Klasik Melejit Setelah Mati Suri
Ubin Klasik Melejit Setelah Mati Suri
A A A
Ubin klasik sangat identik dengan Kota Yogyakarta. Tapi, tahukah Anda bahwa produsen material ubin klasik kini hadir di Jakarta dan Bandung? Pesona keindahan ubin klasik tak hanya diminati masyarakat Yogyakarta, tapi juga kota lain di Indonesia.

Ubin ini bahkan sempat mencapai tangga popularitas tertinggi dan mencapai tangga popularitas tertinggi dan merajai pangsa pasar penutup lantai pada tahun 80 hingga 1990-an. Hanya, sejak lahirnya keramik dan penutup lantai keramik homogenous pada 2000-an, pesona ubin klasik ini kian meredup dan susah dicari di pasaran. Beberapa orang bahkan memprediksi ubin ini akan “mati” dan tinggal kenangan.

Tetapi, ubin ini ternyata hanya mati suri. Waktu jugalah yang akhirnya membangkitkan sang primadona ini kembali. Pencinta dan penggemarnya kini terus bertambah. Ya, tren kembali ke klasik yang kini ada di masyarakat membuat pesona ubin klasik ini naik lagi ke permukaan. Banyak orang yang rela datang jauh-jauh ke Kota Yogyakarta sekadar membeli ubin klasik ini.

“Tren klasik memang tidak pernah lekang dimakan zaman. Ini juga yang mendasari keberadaan ubin klasik tetap selalu dicari oleh penggemarnya karena mempunyai sensasi warna dan corak yang unik,” ungkap I Ketut Bagus Suharsa, pemilik galeri keramik Bali Design Center. Menurut pantauan KORAN SINDO, selain Yogyakarta, ada dua kota yang memproduksi ubin klasik ini yaitu Bandung dan Jakarta.

Oris Tunggal yang berlokasi di Jalan Tera Bandung dan Bali Design Center yang berlokasi di Jalan Raya Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Ada dua perbedaan antara ubin klasik dengan keramik yaitu pada proses pembuatan dan pada pemilihan nat. Ubin klasik dibuat secara manual, sedangkan keramik dibuat secara pabrikan. Selanjutnya adalah soal nat, ubin klasik terlihat lebih sempurna jika warna nat disesuaikan dengan motif.

Jadi bisa saja dalam satu ubin Anda memakai empat warna nat, pada keramik penggunaan warna nat lebih dari satu jarang sekali digunakan. Walau dibuat dengan cara tradisional, ubin klasik ini memiliki kekuatan yang baik. Prosesnya pun dibuat dalam beberapa tahap karena ubin dibuat dalam tiga lapis yaitu lapis pertama dibuat dari campuran pasir dan semen, lapis kedua semen putih, dan lapis ketiga warna.

Ketiga lapisan ini dicetak dan dipres dalam sebuah cetakan. Ini yang membuat ubin klasik kuat dan awet. Dari segi harga, material ubin ini termasuk ke dalam kategori terjangkau. Artinya, tidak hanya kalangan elite yang bisa membeli dan mengaplikasikannya di rumah, Anda pun bisa memberikan sentuhan warna berbeda di ruangan dengan ubin ini.

Harga ubin polos Rp6.000 per buah (apa pun jenis warnanya) dan ubin bermotif (gambar standar sesuai katalog) harganya Rp9.000 per buah. Harga ubinnya dihitung per jumlah ubin dengan harga Rp9.000 per buah. Jika lebih dari empat macam warna, harganya akan dihitung sesuai jumlah warnanya, harga ubinnya bisa mencapai Rp11.000 per buah.

Aprilia s andyna
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3997 seconds (0.1#10.140)