Para Menteri Kumpul Matangkan Paket Kebijakan Ekonomi

Senin, 16 Maret 2015 - 10:43 WIB
Para Menteri Kumpul Matangkan Paket Kebijakan Ekonomi
Para Menteri Kumpul Matangkan Paket Kebijakan Ekonomi
A A A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian kembali mengumpulkan para menteri dalam Kabinet Kerja untuk rapat koordinasi (rakor) mematangkan paket kebijakan ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rencananya empat dari delapan poin paket kebijakan tersebut akan dirilis hari ini.

Ditemui sebelum rapat, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menuturkan bahwa akan ada banyak pembahasan dalam rakor yang diadakan di kantor Kemenko bidang Perekonomian tersebut. Salah satunya mengenai paket kebijakan ekonomi untuk meredam gejolak nilai tukar rupiah dan memperbaiki posisi current account deficit (CAD).

"Sebetulnya kalau undangannya banyak, masalah perubahan-perubahan. Kalau bunyi undangannya begitu, macam-macam migas ada, penyatuan BUMN," katanya di kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (16/3/2015).

Senada dengan Nurbaya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan bahwa rapat tersebut akan membahas mengenai paket kebijakan ekonomi Jokowi.

"Iya (paket kebijakan), bagian saya cuma biodiesel," pungkasnya.

Dari pantauan Sindonews, hadir dalam rapat tersebut Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri LHK Siti Nurbaya.

Selain itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Koordinator (Menko) bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjianto, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Adapun empat paket kebijakan yang akan diumumkan Jokowi hari ini, yakni:

1. Pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) pengenaan bea masuk antidumping, dan bea masuk pengamanan sementara (safeguard) untuk produk-produk impor yang terindikasi dumping.

2. Insentif pajak bagi perusahaan Indonesia yang produknya minimal 30% untuk pasar ekspor.

3. Pemberian bebas visa kepada empat negara, yaitu China, Korea, Jepang dan Rusia.

4. Meningkatkan komponen bahan bakar nabati (BBN) agar impor minyak dan bahan bakar minyak (BBM) bisa dikurangi.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5924 seconds (0.1#10.140)