Petani Bawang Merah Berharap Pemerintah Tak Buka Impor

Kamis, 19 Maret 2015 - 22:28 WIB
Petani Bawang Merah Berharap Pemerintah Tak Buka Impor
Petani Bawang Merah Berharap Pemerintah Tak Buka Impor
A A A
BREBES - Petani bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah meminta pemerintah tidak membuka keran impor meskipun saat ini harganya melonjak karena pasokan di pasaran sedikit. Sebab, kebijakan impor dipastikan akan kembali merugikan petani.

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari mengatakan, kenaikan harga bawang merah merupakan hal wajar terjadi pada setiap triwulan pertama. Salah satu pemicunya adalah banyaknya petani yang beralih menanam padi.

"Petani yang masih menanam bawang merah panennya tidak optimal karena curah hujan yang tinggi," ujarnya, Kamis (19/3/2015).

Menurut Juwari, petani yang masih menanam bawang merah hanya bisa menghasilkan 7 ton di lahan seluas satu hektare. Padahal, normalnya satu hektare lahan bisa menghasilkan panen sebanyak 10 ton. "Makanya saat ini pasokannya berkurang," katanya.

Atas kondisi tersebut, Juwari meminta pemerintah tidak terburu-buru membuka keran impor bawang merah seperti dilakukan pada Maret tahun lalu dengan salah satu dasarnya adalah harga bawang melambung. "Jangan sampai petani dirugikan lagi," tegasnya.

Kebijakan masuknya bawang impor tersebut dikhawatirkan karena ada Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Nomor 118 Tahun 2013 tentang penetapan harga referensi produk hortikultura. Dalam keputusan itu, pemerintah bisa mengimpor bawang merah jika harga di tingkat konsumen di atas Rp 25.500 per kilogram (kg).

Juwari mengatakan, saat ini harga bawang merah di tingkat petani mencapai Rp 20.000 per kg dengan harga pengiriman ke pasar-pasar induk di Pulau Jawa sekitar Rp 22.000 per kg. Sedangkan di tingkat konsumen harganya berkisar Rp 23.000-Rp 25.000 per kg. "Sebelumnya harga bawang merah pada bulan Februrai di tingkat petani paling tinggi hanya Rp10.000 per kilogram," ujarnya.

Juwari memperkirakan harga bawang merah akan kembali turun pada April mendatang. Hal ini seiring panen yang dilakukan petani yang masih menanam bawang merah kendati musim hujan.

"Saat ini di Brebes ada sekitar 1.200 hektare tanaman bawang merah yang sudah berumur 40 hari. Paling dua minggu lagi sudah bisa panen. Selain itu, ada yang sudah berumur satu bulan sekitar 1.800 hektare," ungkapnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5054 seconds (0.1#10.140)