Perdagangan BEI 2022 Resmi Ditutup, Wapres Sampaikan Optimisme Sambut Tahun 2023

Jum'at, 30 Desember 2022 - 15:45 WIB
loading...
Perdagangan BEI 2022 Resmi Ditutup, Wapres Sampaikan Optimisme Sambut Tahun 2023
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin resmi menutup perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2022, Jumat (30/12/2022). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin sore hari ini resmi menutup perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2022. Wapres mengapresiasi capaian kerja seluruh pelaku ekonomi, salah satunya BEI dalam menjaga aktivitas ekonomi, keuangan, dan pasar modal sepanjang tahun 2022, meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan global.

“Dengan penuh rasa syukur, perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2022 secara resmi saya nyatakan ditutup. Selamat menyambut tahun baru 2023,” kata Wapres dalam sambutan secara virtual, Jumat (30/12/2022).

Wapres mengapresiasi di tengah keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19, ketidakpastian situasi geopolitik yang memicu krisis energi dan pangan, serta inflasi di berbagai negara, ekonomi Indonesia justru tumbuh 5,72% pada kuartal III/2022.

“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah dan melampaui angka sebelum pandemi,” bebernya.

Selain itu, sambung Wapres, inflasi hingga November 2022 juga masih terkendali meskipun ada sedikit peningkatan. Tak hanya itu, aktivitas pasar modal pun cukup bergairah sepanjang tahun ini.

“Hingga Desember ini, IHSG mempertahankan pertumbuhan positif sekitar 3% dengan rata-rata nilai transaksi harian sekitar Rp14 triliun,” paparnya. “Kapitalisasi pasar meningkat, dan menjadi bursa terbesar di kawasan ASEAN,” imbuh Wapres.

Lebih lanjut, Wapres juga memaparkan lima alasan yang mendasari optimismenya dalam menyambut tahun baru 2023. Pertama, kata Wapres, pemulihan ekonomi berjalan di jalur yang tepat dengan indeks manufaktur ekspansif, ekspor tumbuh, dan surplus neraca perdagangan terus membesar.

Meski begitu, Wapres mengimbau agar seluruh pihak tidak terlena dengan pencapaian ini dan tetap waspada akan tantangan ke depan.

“Meskipun demikian, antisipasi atas situasi ekonomi global dan kemungkinan pelambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama kita, tetap diperlukan,” tandasnya.

Kedua, sebut Wapres, sektor keuangan sehat dan kuat, terlebih sekarang diperkokoh dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1799 seconds (0.1#10.140)