Strategi Wirausahawan Raih Pendapatan Bombastis

Senin, 06 April 2015 - 18:22 WIB
Strategi Wirausahawan Raih Pendapatan Bombastis
Strategi Wirausahawan Raih Pendapatan Bombastis
A A A
BANYAK wirausahawan yang kesulitan menembus target pendapatan hingga Rp100 juta. Bahkan, banyak di antara mereka harus puas dengan pendapatan seadanya.

Melihat fenomena tersebut, Chief Executive Officer (CEO) Balai Kartini, Laksita Utama Suhud berbagi strategi menjadi wirausahawan berpenghasilan 'jetset' alias berpendapatan bombastis. Strategi tersebut disebutnya "The Great Marketing Roadmap".

Strategi pertama adalah mempunyai pilar yang dibutuhkan agar memiliki pemasukan dalam jumlah yang besar. Pilar ini terdiri dari produk yang dibutuhkan pasar, serapan pasar dari masing-masing produk, strategi bagaimana agar pasar lebih membidik produk, serta tim yang solid untuk menjalankan strategi dari masing-masing produk.

"Misalnya, kalau mau penghasilan besar, mengandalkan satu produk tidak mungkin kesampaian. Atau, kalau pemasarannya mengandalkan satu kota mungkin berat. Tapi, kalau 10 kota kan enggak berat," tuturnya kepada Sindonews dalam Talk Show CEO Oneintwenty Movement di Balai Kartini, Jakarta, Senin (6/4/2015).

Dia melanjutkan, setelah pilar-pilar tersebut terbentuk, strategi kedua adalah membangun keunggulan bersaing melalui standar Better 5P, yaitu better product, better price, better packaging, better promotion dan better people.

"Nah, better people menjadi yang paling penting. Buat apa produk oke, high quality, tapi begitu kita interaksi orang-orangnya menyebalkan. Better 5P ini bagaimana mereka terpuaskan, karena satu orang puas akan trigger 10 orang lain," imbuhnya.

Strategi ketiga, lanjut dia, bagaimana menjual produk yang kita miliki dengan lima siklus marketing. "Yang memungkinkan bisnis kita mencapai target, terus masing-masing pilar punya keunggulan bersaing, permasalahannnya adalah selling. Asal ini dijalankan dengan lima siklus marketing," terang Laksita.

Lima siklus marketing yang dimaksud adalah; (1) Dapat pembeli baru apapun caranya; (2) Mengconvert pembeli baru agar terpuaskan dan jadi pelanggan; (3) Membuat konsumen yang menjadi pelanggan untuk datang lebih sering lagi; (4) Bagaimana para pelanggan tersebut mendatangkan amount atau jumlah pembelian yang kian besar; dan (5) Membuat semua konsumen memberikan referensi ke semua orang bahwa produk yang kita tawarkan bagus.

"Harusnya itu jadi roadmap seluruh UKM. Kalau masing-masing siklus marketing naik 10%, total revenuenya enggak 10%, tapi 33,1%. Kalau masing-masing naik 30%, kenaikan penjualan 119,7%. Itu yang disebut geometrical marketing effect. Kalau konsisten dijalankan, selesai sudah," pungkas Laksita.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8828 seconds (0.1#10.140)