Jangan Lengah! Sri Mulyani Sebut Kondisi Geopolitik Dunia Bisa Berubah dalam Hitungan Detik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tahun 2023 diramal menjadi tahun penuh tantangan. Pasalnya, ketidakpastian ekonomi dan kondisi geopolitik global masih membayangi.
Untuk itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan seluruh jajaran di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar lebih sigap dan adaptif dalam menghadapi tantangan Indonesia ke depan.
"Mengapa begitu? Situasi geopolitik dunia masih sangat kompleks dan bisa berubah dalam hitungan detik," ungkap Sri melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Jakarta, dikutip Kamis (12/1/2023).
Sebagaimana diketahui, kondisi geopolitik global hingga saat ini masih diwarnai ketegangan yang dipicu perang Rusia dan Ukraina sejak Februari 2022 silam.
Berbagai masalah timbul, terutama terhambatnya rantai pasok sejumlah komoditas pangan dan energi, ditambah sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia oleh sejumlah negara.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi sehubungan dengan meningkatnya risiko resesi global seperti yang diramalkan sejumlah lembaga internasional.
Guna memastikan APBN 2023 dan pemulihan ekonomi tetap terjaga, Menkeu Sri Mulyani menyatakan banyak hal yang perlu diwaspadai, dimitigasi, dan dikalkulasi secara teliti.
"Ibarat lautan dengan ombak yang besar, maka kita harus memiliki kemampuan berselancar yang tangguh," tandas menteri kelahiran Lampung.
Saat menghadiri Rapat Pimpinan Arahan dan Kebijakan Kementerian Keuangan pada Selasa (10/1), Menkeu menekankan bahwa untuk mengawal APBN yang kuat maka Kemenkeu selaku pengelola keuangan negara juga harus memiliki fondasi yang kuat.
Kerja bersama, sinergi, dan koordinasi harus semakin erat untuk seluruh unit Kemenkeu baik pusat, daerah, maupun dengan kementerian/lembaga (K/L) untuk menjaga sisi penerimaan negara.
Sistem pendukung seperti database, aturan hukum, SOP semakin diperkuat agar tidak ada celah atau perbedaan yang besar antara rancangan kebijakan dan implementasinya.
"Di akhir dialog saya juga mengajak jajaran agar terus menjaga integritas. Jaga pikiran, mulut dan jempol agar tidak melakukan hal-hal kotor yang menimbulkan suasana yang tidak kondusif. Fokus dan serius dalam menjaga fondasi ekonomi agar tetap kuat," tuturnya. "Selalu ingat … menjaga Indonesia adalah tugas kita bersama," tandas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Untuk itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan seluruh jajaran di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar lebih sigap dan adaptif dalam menghadapi tantangan Indonesia ke depan.
"Mengapa begitu? Situasi geopolitik dunia masih sangat kompleks dan bisa berubah dalam hitungan detik," ungkap Sri melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Jakarta, dikutip Kamis (12/1/2023).
Sebagaimana diketahui, kondisi geopolitik global hingga saat ini masih diwarnai ketegangan yang dipicu perang Rusia dan Ukraina sejak Februari 2022 silam.
Berbagai masalah timbul, terutama terhambatnya rantai pasok sejumlah komoditas pangan dan energi, ditambah sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia oleh sejumlah negara.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi sehubungan dengan meningkatnya risiko resesi global seperti yang diramalkan sejumlah lembaga internasional.
Guna memastikan APBN 2023 dan pemulihan ekonomi tetap terjaga, Menkeu Sri Mulyani menyatakan banyak hal yang perlu diwaspadai, dimitigasi, dan dikalkulasi secara teliti.
"Ibarat lautan dengan ombak yang besar, maka kita harus memiliki kemampuan berselancar yang tangguh," tandas menteri kelahiran Lampung.
Baca Juga
Saat menghadiri Rapat Pimpinan Arahan dan Kebijakan Kementerian Keuangan pada Selasa (10/1), Menkeu menekankan bahwa untuk mengawal APBN yang kuat maka Kemenkeu selaku pengelola keuangan negara juga harus memiliki fondasi yang kuat.
Kerja bersama, sinergi, dan koordinasi harus semakin erat untuk seluruh unit Kemenkeu baik pusat, daerah, maupun dengan kementerian/lembaga (K/L) untuk menjaga sisi penerimaan negara.
Sistem pendukung seperti database, aturan hukum, SOP semakin diperkuat agar tidak ada celah atau perbedaan yang besar antara rancangan kebijakan dan implementasinya.
"Di akhir dialog saya juga mengajak jajaran agar terus menjaga integritas. Jaga pikiran, mulut dan jempol agar tidak melakukan hal-hal kotor yang menimbulkan suasana yang tidak kondusif. Fokus dan serius dalam menjaga fondasi ekonomi agar tetap kuat," tuturnya. "Selalu ingat … menjaga Indonesia adalah tugas kita bersama," tandas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
(ind)