Daerah Terancam Krisis Bawang Merah akibat Banjir

Minggu, 26 April 2015 - 23:41 WIB
Daerah Terancam Krisis Bawang Merah akibat Banjir
Daerah Terancam Krisis Bawang Merah akibat Banjir
A A A
BANTUL - Banjir yang merendam ratusan hektare tanaman bawang merah di sepanjang pantai selatan Bantul, DI Yogyakarta mulai dari Kecamatan Kretek hingga Kecamatan Srandakan, bisa menyebabkan krisis. Ini karena daerah tersebut merupakan sentra komoditas bawang merah.

Kepala Desa Parangtritis, Topo mengatakan, akibat hujan lebat yang turun dalam tiga hari terakhir, ratusan hektare tanaman bawang merah terendam banjir setinggi 50 cm hingga 1 meter. Akibatnya, tanaman tersebut tak bisa diselamatkan alias mati. Jika ada harapan hidup, kemungkinan hanya 50 % dari luas area saat ini.

“Kalau terendam, meskipun daunnya masih kelihatan, tetapi biasanya tanaman tersebut akan mati,” ungkapnya, Minggu (26/4/2015).

Dia menghitung, setidaknya ada 200 hektare lahan bawang merah di wilayahnya yang terendam. Masing-masing di Bulak Samiran, Bulak Grogol, Bulak Bungkus Wetan dan bulak Depok tak bisa diselamatkan setelah tanaman terendam luapan sungai Opak yang melintas di wilayah itu.

Akibat kejadian tersebut, para petani bawang merah mengalami kerugian miliaran rupiah. Untuk menanam bawang merah dengan luas sekitar 1 hektare, petani harus merogoh kocek tak kurang Rp50 juta.

Topo mengatakan, karena sentra tanaman bawang merah terendam banjir dipastikan pasokan di Bantul dan daerah DI Yogyakarta sekitarnya menurun drastis. Kemungkinan besar sejumlah daerah akan mengalami krisis bawang merah karena pasokan dari luar Bantul juga terhambat akibat cuaca buruk.

“Dengan penurunan pasokan tersebut, Bantul akan mengalami krisis bawang merah dan harga bawang akan membumbung tinggi,” tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3995 seconds (0.1#10.140)