Harga Elpiji 12 Kg Mahal, Masyarakat Rugi Rp122 M/Bulan

Kamis, 20 Agustus 2015 - 18:28 WIB
Harga Elpiji 12 Kg Mahal, Masyarakat Rugi Rp122 M/Bulan
Harga Elpiji 12 Kg Mahal, Masyarakat Rugi Rp122 M/Bulan
A A A
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebutkan, tahun ini masyarakat secara rata-rata mengalami kerugian Rp122 miliar per bulan akibat harga elpiji 12 kg yang dijual PT Pertamina (Persero) lebih mahal dari harga keekonomian.

Dalam perhitungan ICW‎, harga jual gas elpiji 12 kg untuk periode Agustus 2015 saja lebih mahal Rp30.000 per tabung. Secara rata-rata selama delapan bulan dari Januari 2015 hingga Agustus 2015, harga jual elpiji 12 kg lebih mahal Rp19.565 per tabung.

‎"Dengan asumsi tingkat konsumsi elpiji 12 kg sebanyak 75.000 metrik ton (MT) per bulan, maka secara keseluruhan kerugian masyarakat Rp122,28 miliar per bulan," kata Koordinator Divisi Research ICW Firdaus Ilyas di Sekretariat ICW, Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Sementara, total kerugian masyarakat selama delapan bulan terakhir jika dijumlahkan bisa mencapai Rp978,26 miliar. Sebab, mengacu pada rumus perhitungan harga keekonomian elpiji, harga kewajaran selama delapan bulan terakhir fluktuatif di kisaran Rp9.382 hingga Rp10.451 per kg. (Baca: Harga Elpiji 12 Kg Kemahalan Rp30.000/Tabung).

Sehingga, kerugian yang dialami masyarakat pun fluktuatif di angka Rp53,7 miliar hingga Rp183,85 miliar.‎ "Coba Anda bayangkan, di rumah kita sebulan menggunakan elpiji sebanyak dua kali. Maka dampak inflasi akan lebih besar di sektor riil. Apakah ini dipahami Pertamina?" pungkasnya.

‎Sekadar informasi, perhitungan harga keekonomian elpiji mengacu pada harga kontrak Aramco (CP Aramco) untuk bulan berjalan, dengan rumus: harga patokan+margin agen+PPN. Sementara mekanisme harga patokan elpiji dihitung dengan rumus: CP Aramco+USD68,64/MT+1,88% CP Aramco+Rp1.750/kg.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7701 seconds (0.1#10.140)