Defisit Kembar Bikin Ekonomi RI Rentan Kondisi Global

Senin, 31 Agustus 2015 - 16:02 WIB
Defisit Kembar Bikin Ekonomi RI Rentan Kondisi Global
Defisit Kembar Bikin Ekonomi RI Rentan Kondisi Global
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bahwa defisit kembar (twin deficit) yang menjadi penyebab ekonomi Indonesia rentan dari terpaan ekonomi global.

Dia mengatakan, kondisi ekonomi Tanah Air rentan dari sisi keuangan dan permodalan dibanding negara lain. Kerentanan tersebut dirasakan masyarakat akhir-akhir ini.

"‎Karena, dia (Indonesia) kelihatannya semakin lama semakin tinggi kerentanannya. Sebagian tentu hasil dari pengaruh ekonomi global. Itu tidak diragukan. Tapi sebagian lagi sebenarnya persoalan kita sendiri," katanya dalam keynote speech Seminar Nasional "Perekonomian Indonesia dari Masa ke Masa: Tantangan, Strategi dan Pembelajaran Bangsa" di gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, Senin (31/8/2015).

Darmin menjelaskan, selama ini Indonesia selalu mengalami twin defisit yaitu defisit dari transaksi berjalan dan defisit dalam tabungan (saving) dan investasi. Bahkan, sejak beberapa puluh tahun lalu ekonomi Indonesia tidak pernah absen dari yang namanya defisit transaksi berjalan, walaupun tidak besar.

"‎Walaupun defisitnya tidak terlalu besar. Tapi pernah dua kali dia melonjak pada 1983-1984 dia bahkan agak tinggi," imbuh dia.

Pemerintah kala itu merombak kebijakan dengan mengubah strategi industrialisasi dari yang sebelumnya berorientasi ke dalam menjadi keluar. Alhasil, seluruh kebijakan diubah haluan menjadi orientasi ekspor.

"Dalam dua tiga tahun sembuh, tapi kemudian pada 1984 datang lagi. Juga disusul deregulasi besar-besaran. Dan kelihatannya menjawab persoalan. Pada 1994-1995 tampaknya amunisinya tidak memadai. Karena yang diulang deregulasi. Tidak lama kemudian, waktu itu transaksi berjalan kita mendekati 3,5%-4%," tutur Darmin.

Sementara, defisit saving dan investasi pun selalu dialami Indonesia dari masa ke masa. Tabungan masyarakat Indonesia selalu minim dan menyebabkan ekonomi Indoensia rentan.

"Dan itu kita hanya pernah menjawab sungguh-sungguh pada 1970-an. Pada waktu itu pemerintah mengkampanyekan menabung. Tapi beberapa tahun kemudian kelihatannya kita lupa lagi," tandasnya.

(Baca juga: Menkeu Kisahkan Kondisi Ekonomi RI dari Masa ke Masa)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4185 seconds (0.1#10.140)