Lebih Mahal dari Malaysia, Harga BBM RI Tak Wajar

Jum'at, 22 Januari 2016 - 20:50 WIB
Lebih Mahal dari Malaysia, Harga BBM RI Tak Wajar
Lebih Mahal dari Malaysia, Harga BBM RI Tak Wajar
A A A
JAKARTA - Merosotnya harga minyak mentah dunia menurut peneliti Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Mohammad Reza Hafiz semestinya diiringi dengan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero). Dia juga menjelaskan secara kalkulasi harga BBM pada masyarakat dijual dengan harga yang tidak wajar.

Dibandingkan dengan dengan negara tetangga misalnya Malaysia, Dia menerangkan harga solar Indonesia dengan kualitas di bawah solar Malaysia harganya masih lebih mahal. Per Januari ini harga solar Malaysia ada di kisaran (konversi ringgit ke rupiah) Rp5.200 sedangkan solar subsidi di Tanah Air Rp5.650 per liter dan non -PSO Rp8.050 per liter

“Dari segi sektoral, memang solar yang jadi bahan baku industri saat ini sudah seharusnya turun agar industri manufaktur tetap bisa tumbuh untuk menyokong perekonomian yang disertai penyerapan tenaga kerja. Namun yang terjadi banyak permainan harga,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (22/1/2016).

Dia menambahkan, harga untuk jenis solar saat ini sudah menyentuh harga USD40 per barel, yang artinya jika dirupiah dan diliterkan, harga keekonomian solar berdasarkan MOPS adalah Rp3.500/liter (belum termasuk biaya pengangkutan dan pajak). Menurutnya harga solar non subsidi di Indonesia semesetinya berkisar di harga Rp4.370-Rp4.500 per liter.

(Baca Juga: Harga Minyak Merosot, Momen Tepat Lenyapkan Premium)

Sementara sebelumnya Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri juga menyoroti mahalnya harga BBM di Indonesia. "Kita tidak seluruhnya menikmati (penurunan harga minyak dunia), karena walaupun sudah diturunkan harga premium itu sekarang Rp7.050. Jadi yang paling besar untungnya Pertamina," jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9330 seconds (0.1#10.140)