Jokowi Instruksikan Pengawasan Pembangunan Jalan Tol

JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali menegaskan pentingnya turun langsung ke lapangan untuk mengawasi proyek pembangunan. Hal tersebut dikatakannya saat melakukan peninjauan pembangunan jalan tol Depok-Antasari.

Dia mengatakan, jika pemerintah turun langsung ke lapangan maka akan dapat mengetahui langsung permasalahan yang ada. Selain itu, hal tersebut juga menjadi suntikan semangat bagi para pekerja karena merasa ‎proyeknya diawasi.

"Kalau pekerjaan itu dilihat, diawasi, dikontrol saya kira yang kerja juga semangat. Kalau ada masalah bisa disampaikan masalahnya apa. Hal-hal yang kecil tapi kadang-kadang bisa menjadikan sebuah pekerjaan menjadi mundur. Tapi kalau tadi sudah ketemu, semuanya saya kira mudah," katanya di lokasi proyek, Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Mengenai pembangunan jalan tol Depok-Antasari, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memperkirakan bahwa pembangunan jalan tol tersebut akan selesai pada akhir 2018. Terkait dengan adanya permasalahan gugatan yang ada, dirinya kembali mengingatkan untuk lebih mendahulukan kepentingan orang banyak.

"Saya kira pembangunan jalan tol sepanjang 21 kilometer ini akan selesai akhir 2018 karena pembebasan lahannya sendiri diharapkan selesai di akhir 2017. Ini kan untuk kepentingan jutaan orang, tidak akan bisa dikalahkan satu-dua orang," pungkasnya.

(Baca: Digugat Warga, Jokowi Keukeuh Bangun Tol Cimanggis-Cibitung)

Sekadar informasi, Presiden Jokowi hari ini melakukan kunjungan kerja marathon ke beberapa proyek jalan tol dan peternakan sapi. Mengawali hari, Jokowi melakukan peninjauan proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Seksi 1‎.

Setelah itu, langsung tancap gas ke peninjauan peternak sapi di Rumpin, Bogor. ‎Kemudian, Jokowi juga melakukan peninjauan terhadap proyek Tol Cimanggis-Cibitung yang telah di-groundbreaking olehnya beberapa waktu lalu.

Tak berhenti disitu, mantan Walikota Solo ini juga melakukan peninjauan terhadap proyek Tol Depok-Antasari, dan proyek jalan layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. Proyek dengan investasi Rp5,5 triliun ini diperkirakan selesai pada 2017.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.