PLN Buka Lelang Proyek Listrik 35.000 MW

Selasa, 30 Agustus 2016 - 23:14 WIB
PLN Buka Lelang Proyek Listrik 35.000 MW
PLN Buka Lelang Proyek Listrik 35.000 MW
A A A
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN membuka lelang proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). Proses tender tersebut untuk dua pembangkit listrik non Bahan Bakar Minyak (non BBM) pada sistem kelistrikan Kalimantan dan Jawa-Bali.

Manager Senior Public Relations PLN Agung Murdifi mengatakan, kedua proyek yang merupakan bagian dari program 35.000 MW ini sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai diversifikasi energi. Artinya, pemakaian BBM konsisten dikurangi dan mengoptimalkan pemakaian batu bara dan gas.

Untuk mendukung kebijakan tersebut, PLN membuka proses tender dengan seleksi yang lebih kompetitif. "Dengan begitu diharapkan PLN bisa mendapatkan pemenang tender yang benar-benar berkualitas," kata Agung dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Lelang dua proyek pembangkit non BBM meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)/PLTGU Peaker Jawa-Bali 4 kapasitas 1x450 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kalbar 2 kapasitas 2x100 MW. Pengembangan PLTU Kalbar 2 merupakan upaya PLN menekan biaya pokok produksi (BPP) dan meningkatkan keandalan sistem di provinsi tersebut.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025 yang disusun PLN, kapasitas terpasang pembangkit listrik di Kalimantan Barat pada 2015 sebesar 228 MW. Pembangkitnya didominasi PLTD 192 MW, PLTG/PLTMG 34 MW dan PLTA/PLTM 2 MW.

Sementara, kapasitas terpasang pembangkit sistem Jawa-Bali 2015 sebanyak 33.824 MW. Rencana penambahan kapasitas pembangkit 2016-2025 adalah 43.400 MW atau penambahan kapasitas rata-rata 4.300 MW per tahun. Dari rencana tersebut, kapasitas PLTGU/PLTMG gas sebanyak 32,3 persen atau 14.000 MW.

Pendaftaran pra kualifikasi dan pengambilan dokumen prakualifikasi dibuka mulai 30 Agustus-13 September mendatang bagi para pihak yang sebelumnya telah memiliki pengalaman dalam membangun pembangkit listrik.

Para peserta tender akan melewati proses seleksi yang kompetitif. Kriteria kualifikasi berdasarkan kategori tertentu yang akan merepresentasikan kemampuan peserta tender dalam mengembangkan proyek independent power producer/IPP, pengalaman membangun pembangkit dan kekuatan finansialnya.

Untuk Proyek PLTU Kalbar 2, pemenang tender akan bekerja sama dengan anak perusahaan PLN sebagai sponsor proyek untuk membangun special purpose company (SPC) dan melaksanakan power project agreement (PPA). Peserta tender terpilih pada setiap lokasi proyek akan mengembangkan, mendanai, membangun, dan mengoperasikan proyek dengan skema Build Own Operate Transfer (BOOT) selama jangka waktu 25 tahun untuk PLTU dan 20 tahun untuk PLTMG/PLTGU dalam kontrak PPA.

Selain itu, juga membangun jalur transmisi beserta fasilitasnya yang akan dialihkan kepada PLN sebagai fasilitas khusus. Pemenang tender terpilih akan menggunakan produk boiler, balance of plant, transformer, kabel, kubikel dan baja yang disusun, diproduksi, dan dirakit oleh produsen berpengalaman di Indonesia. Ini dilakukan untuk mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Target TKDN dalam Program 35.000 MW ini mencapai 40% dari total investasi. Penggunaan peralatan yang dibuat di Indonesia akan lebih kompetitif bila didukung penyelarasan kewajiban pajak khususnya PPN.

Khusus untuk Balance of Plant (BOP), beberapa peralatan harus diproduksi dan dirakit BUMN strategis. BUMN tersebut yakni PT PAL Indonesia (Persero), PT Bosma Bisma Indra (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero).

Rencana pembangunan kedua proyek ini tercantum dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025. Dengan tambahan pembangkit-pembangkit ini, maka rasio elektrifikasi di Kalimantan dan Jawa-Bali akan bertambah.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4497 seconds (0.1#10.140)