Berkat Batu Bara Bersih, PLTU Cirebon Terbaik di Asia

Rabu, 28 September 2016 - 07:40 WIB
Berkat Batu Bara Bersih, PLTU Cirebon Terbaik di Asia
Berkat Batu Bara Bersih, PLTU Cirebon Terbaik di Asia
A A A
JAKARTA - Asian Power Awards menobatkan PLTU Cirebon sebagai Coal Power Project of the Year tahun ini. Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada ratusan pelaku industri energi terbaik di kawasan Asia.

Penghargaan secara simbolis diterima oleh Heru Dewanto selaku Vice President Director PT Cirebon Electric Power dan President Director of PT Cirebon Energi Prasarana. Heru menekankan pentingnya teknologi batubara bersih untuk Indonesia.

"Penghargaan ini mendorong kami terus berkomitmen mendukung Indonesia menerapkan keseimbangan antara kebutuhan energi dan pembangunan berkelanjutan. Negara seperti Indonesia, inilah isu utama, dan teknologi batu bara bersih adalah solusinya," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (28/9/2016).

Menurutnya, tantangan pembangunan ramah lingkungan dihadapi negara-negara di seluruh dunia. Inovasi teknologi terus dikembangkan untuk menjawab hal ini.

Kini, kemajuan IPTEK memungkinkan pembangkit listrik menggunakan teknologi batu bara bersih. Sehingga, PLTU tidak lagi seperti dulu, teknologi subcritical mulai ditinggalkan dan PLTU telah beralih ke teknologi supercritical.

"Untuk negara seperti Indonesia, inilah yang dibutuhkan. Karena teknologi ini memungkinkan pembangunan yang juga berkelanjutan. Dengan teknologi supercritical, PLTU bisa beroperasi dengan lebih efisien. Less coal, less emission," tuturnya.

Teknologi pengembangan pembangkit listrik dunia saat ini terus beralih ke teknologi batu bara bersih. Negara-negara maju belum lama ini menegaskan dukungan mereka terhadap PLTU, selama menggunakan teknologi batu bara bersih.

Di antara lebih dari 5,000 Pembangkit listrik berteknologi subcritical, Indonesia hanya memiliki dua PLTU dengan teknologi batu bara bersih. Salah satunya adalah PLTU Cirebon.

PLTU Cirebon, dengan kapasitas 660 MW, beroperasi sejak tahun 2012, telah menerangi lebih dari 600,000 rumah. Dengan teknologi batu bara bersih, PLTU Cirebon mampu memproduksi listrik dengan penggunaan batu bara yang lebih sedikit, menghasilkan emisi lebih rendah, dan mengelola limbah industri dengan lebih baik.

PLTU ini menghasilkan jumlah abu sisa pembakaran yang lebih sedikit, berkat fasilitas pembuangan dengan teknologi terkini. Seluruh abu sisa pembakaran yang dihasilkan, setiap hari di bawa ke pabrik semen terdekat untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen. Sehingga bak penampungan abu selalu dalam kondisi kosong.

Agar debu batu bara tidak merusak lingkungan, PT Cirebon Electric Power memasang Wind Breaker setinggi 13 meter di sekitar area penampungan batubara. Selain itu juga ditanam tiga lapis pohon untuk memaksimalkan fungsi Wind Breaker.

Sementara, menara pendingin dibangun agar air yang dibuang kembali ke laut tidak mengalami peningkatan suhu lebih dari 2 oC. Bahkan suhu air yang dialirkan dari PLTU Cirebon, tidak ada perbedaan dengan suhu air laut.

PLTU Cirebon berdiri diatas lahan seluas 107 hektare di desa Kanci Kulon, 250 KM Timur Jakarta. Dalam waktu dekat, PLTU tahap 2 akan beroperasi dengan kapasitas 1,000 MW di atas lahan milik pemerintah seluas 204 ha.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3372 seconds (0.1#10.140)