Harga Minyak Dunia Stabil Saat OPEC Masih Jadi Sorotan

Sabtu, 15 Oktober 2016 - 10:29 WIB
Harga Minyak Dunia Stabil Saat OPEC Masih Jadi Sorotan
Harga Minyak Dunia Stabil Saat OPEC Masih Jadi Sorotan
A A A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia di akhir pekan relatif stabil, ketika dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan ditambah adanya peningkatan rig minyak AS. Sementara OPEC (Negara-negara Pengekspor Minyak) masih menjadi sorotan di tengah upaya pembekuan produksi untuk membuat harga minyak global tetap di atas level USD50 per barel.

Dilansir Reuters, Sabtu (15/10/2016) performa terbaik USD selama satu pekan dibandingkan tujuh bulan terakhir terhadap beberapa mata uang utama, memberikan pengaruh terhadap harga komoditas termasuk minyak mentah. Di sisi lain menurut laporan Baker Hughes menunjukkan ada peningkatan rig minyak AS per 14 Oktober 2016 untuk menjadi berturut-turut dalam beberapa pekan terakhir.

Harga minyak Brent pada perdagangan London terlihat mendatar, meski cenderung turun 8 sen atau 0,2% di posisi USD51,95 per barel pada perdagangan akhir pekan. Sedangkan selama sepekan, Brent terlihat stabil. Sedangkan minyak AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir menyusut 9 sen pada level USD50,35 per barel serta dalam satu pekan mengalami kenaikan sekitar 1%.

Di sisi lain analis menggambarkan kebangkitan rig minyak sebagai anti klimaks ketika mereka menilai rig perlu bangkit dengan setidaknya 10 kali dalam sepekan untuk memberikan dampak bearish yang berkelanjutan pada harga minyak. "Tidak ada tidak ada berita besar untuk mendorong pasar," ucap analis Price Futures Group Phil Flynn.

Pada saat ini menurutnya banyak yang berpikir harga minyak akan terus mengalami kenaikan di masa depan, ketika harapan yang berkaitan dengan pemotongan produksi oleh OPEC semakin mencuat. Harga minyak sendiri cenderung lebih tinggi sejak 27 September ketika Brent mendapatkan tambahan sekitar 13% dan pernah berada pada level tertinggi dalam satu tahun di atas USD53 per barel.

OPEC berencana mengekang banjir pasokan global seperti yang terjadi pada pertengahan 2014 lalu, dengan mengajak produsen minyak dunia lainnya seperti Rusia untuk bergabung dalam upaya pemotongan output. "Antara sekarang dan November, OPEC akan mencoba untuk memindahkan harga lebih tinggi dan pasar mungkin menjawab," kata konsultan WTRG ekonomi Jim Williams.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2534 seconds (0.1#10.140)