Antisipasi Harga Naik, Operasi Pasar Non Beras dan Gula Digelar

Kamis, 01 Desember 2016 - 00:05 WIB
Antisipasi Harga Naik, Operasi Pasar Non Beras dan Gula Digelar
Antisipasi Harga Naik, Operasi Pasar Non Beras dan Gula Digelar
A A A
YOGYAKARTA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menggelar operasi pasar, dalam upaya mengantisipasi lonjakan harga sejumlah komoditas yang terjadi menjelang pergantian tahun. Kepala Disperindag DIY Budi Antono mengungkapkan, pihaknya berencana melakukan operasi pasar yang berbeda yakni kepada komoditas non beras dan gula pasir.

Pasalnya kedua komoditas beras dan gula sudah diserahkan kepada dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Bulog dan juga PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). "Kami tengah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten," tutur Budi.

Lebih lanjut dia menerangkan operasi pasar nanti akan menyasar ke tengah masyarakat, karena menurutnya operasi pasar di tengah komunitas masyarakat akan lebih tepat sasaran. Dia menambahkan jika dilakukan di pasar-pasar tradisonal memungkinkan penyelewengan sasaran komoditas.

Menurut dia bisa jadi operasi pasar tersebut dimanfaatkan oleh para pedagang yang ingin menangguk untung lebih banyak. Oleh karena itu, pihaknya sengaja mengemas sesuatu yang berbeda untuk operasi pasar kali ini yaitu dengan melakukan operasi pasar di tengah komunitas, terutama di daerah rawan kemiskinan.

Beberapa komoditas yang kemungkinan bisa dilakukan operasi pasar adalah daging, cabai, ataupun minyak goreng. Hanya saja, dia menerangkan masih melakukan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten terkait dengan rencana tersebut.

Pemerintah DIY masih menanyakan apakah pemerintah kabupaten akan setuju dengan rencana operasi pasar yang mekanismenya telah berubah tersebut. "Kami tawarkan mekanisme yang berbeda tersebut. Nanti kita lihat apakah pemerintah kabupaten setuju atau tidak," ujarnya.

Dia menegaskan, untuk operasi pasar dan gula pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Bulog dan PPI. Karena keduanya telah dipercaya oleh pemerintah pusat untuk menjadi pengendali harga kedua komoditas tersebut. Keduanya tentu telah memiliki mekanisme tersendiri untuk melakukan operasi pasar gula dan beras tersebut.

Guna mengendalikan harga di pasaran, Budi menegaskan tengah berupaya keras memotong rantai distribusi sebagian besar komoditas. Setiap bulan, pihaknya bekerjasama dengan Bank BPD DIY menyelenggarakan pasar lelang, yakni mempertemukan petani dengan pembeli secara langsung. '

Hanya saja, pihaknya masih akan melakukan evaluasi pelaksanaan pasar lelang tersebut. "Saat ini memang masih ada ketidaksinkronan antara buyer dan juga dengan seller. Itu tidak akan terjadi lagi tahun 2017," papar dia.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristiawan mengungkapkan, DIY memang sebuah daerah unik dari yang lainnya. Sebab, meskipun merupakan salah satu penghasil komoditas tertentu, tetapi komoditas tersebut tidak dinikmati oleh warga setempat.

Pasalnya komoditas DIY banyak yang justru ke luar daerah, sementara untuk memenuhi kebutuhan mendatangkannya dari luar daerah. "Selain makanan, faktor lain seperti biaya kos-kosan juga menjadi penentu inflasi," terangnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3612 seconds (0.1#10.140)