Harga Minyak Dunia Berada di Jalur Kenaikan Tahunan Terbesar

SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia berada pada jalur kenaikan dengan persentase terbesar sejak 2009, di tengah kesepakatan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) dan produsen minyak non-OPEC terkait pembekuan produksi minyak. Pengurangan output merupakan upaya dalam mengendalikan banjir pasokan minyak global.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (30/12/2016) harga minyak mentah berjangka AS West Texas intermediate (WTI) tercatat bertambah 23 sen menjadi USD54.00 per barel pada pukul 07.46 GMT. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent bertambah 31 sen menjadi USD57,16 per barel.

Minyak berjangka Brent telah meningkat sekitar 53% sepanjang tahun ini, sementara minyak berjangka WTI telah merangkak naik sekitar 46%. Keuntungan yang dicatatkan pasar minyak ini merupakan yang terbaik sejak 2009 saar Brent dan WTI bertambah 78% dan 71% untuk masing-masing.

Sinyal bahwa produsen minyak dunia akan mengikuti kebijakan pemotongan produksi yang telah disepakati mulai terlihat. Oman diberitahu beberapa dari pelanggan mereka bakal mengalokasi pemotongan sebesar 5% pada bulan Maret. Meski tidak menyatakan bakal bersedia meneruskan penurunan tersebut setelahnya.

Pasar sempat sedikit kaget dengan peningkatan tidak terduga persediaan minyak mentah AS, yang bertambah 614,000 barel pekan ini per 23 Desember, berdasarkan data yang diumumkan Administrasi Informasi Energi AS (Energy Information Administration/EIA). Analis berharap ada penurunan 2,1 juta barel di periode ini.

Harga minyak secara bertahap akan naik menuju level USD60 per barel pada akhir 2017, berdasarkan jejak pendapat pada tengah pekan kemarin. Pasar cendering fokus kepada kejutan stok minyak dan mengambil pandangan sedikit lebih optimistis terhadap kontrak WTI.