40 Pengusaha Jatim Pamerkan Produk Lokal

Rabu, 13 Agustus 2014 - 17:21 WIB
40 Pengusaha Jatim Pamerkan Produk Lokal
40 Pengusaha Jatim Pamerkan Produk Lokal
A A A
SURABAYA - Para pengusaha Indonesia bertekad menguasai pasar lokal dan internasional dan terlibat melakukan pameran produk masing-masing untuk menunjukan kualitasnya.

Mereka terdiri dari sekitar 40 pengusaha mebel dan furniture yang terlibat dan siap memenuhi kebutuhan nasional dan internasional. Para pengusaha ini bertemu dalam ajang 'Pemeran Mebel Produk Ekspor ke-9 tahun 2014 dan Java Furniture Fair 2014' di Grand City, Surabaya.

Pamarena ini didukung media partner Koran Sindo. Mereka berlomba menunjukan produk yang diciptakan mampu bersaing, baik secara lokal maupun internasional dengan harga yang lebih murah.

"Pameran ini dilakukan untuk ajang informasi produk furniture. Pameran ini juga membantu pengusaha dan penyuplai barang," kata Direktur PT Debindo Mitra Tama selaku Profesional Organizer, Mohammad Koshendarman, Rabu (13/8/2014).

Dia beharap pameran ini dapat memacu tingkat produktivitas yang dihasilkan, termasuk meningkatkan kualitas produk lokal yang selama ini masih diragukan. Selain itu, juga menunjukan kalau produk lokal memiliki kualitas yang sangat tinggi dan tidak kalah dengan produk luar negeri.

Pihaknya meyakini, jika melihat kualitas yang ditunjukan produk-produk lokal, pengusaha di Indonesia mampu bersaing dengan produk luar negeri. Namun, mereka masih kebingungan untuk menyalurkan produknya.

Untuk itu, pameran seperti ini sangat dibutuhkan agar bisa menambah jaringan lebih luas. "Kami memberikan kesempatan kepada pengusaha untuk mengenalkan produknya, kemudian melakukan pembicaraan bisnis dengan pebisnis lain," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur (Jatim) Budi Setiawan mengatakan, pameran seperti sangat dibutuhkan untuk mendongkrak pendapatan daerah. Dunia furniture memiliki peran sangat besar dalam mengembangkan perekonomian Jatim.

"Ada 5.076 unit usaha di Jatim, mereka memiliki peran besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim," katanya.

Atas jumlah unit usaha itu, tenaga kerja lokal yang dimanfaatkan juga cukup besar. Ada sekitar 61.286 tenaga kerja yang berhasil dimanfaatkan, mereka terlibat dalam peningkatan perekonomian di tanah air.

Sebab, pertumbuhan perekonomian Jatim menunjukan fakta positif. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 15,02%, lebih tinggi dibandingkat Jawa Tengah (Jateng) yang mencapai 8%.

Pertumbuhan yang cukup besar itu didorong lokasi Jatim yang cukup strategis di Indonesia. Selain itu, Jatim juga memiliki pelabuhan internasional yang terus berkembang untuk menarik pengusaha dan berinvestasi.

"Kita yakin akan menjadi nomor satu pada 2019 dan menyalip Jakarta yang masih menduduki peringkat pertama," ucapnya.

Jumlah tersebut akan meningkat drastis, sebab pada semester I pendapatan yang diperoleh sebanyak Rp621,4 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak 68% berasal dari makanan dan non makanan, sedangkan furniture sebesar Rp200 triliun. "Jadi naik antara 15%-20%. Ini menunjukan pasar sangat luar biasa,"ucap dia.

Untuk mendongkrak pendapatan, Budi mengaku akan melakukan pameran yang sama ke daerah-daerah lain di Indonesia, seperti Banjarmasin, Sulawesi, Makassar, dan Batam.

Menurutnya, jika sudah menguasai pasar lokal, maka produk ini bisa diteruskan ke pasar internasional.

"Peluang pasar internasional pun terbuka, tetapi kita lebih baik menguasai pasar lokal untuk menghadapai pasar bebas mendatang," pungkas Budi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3528 seconds (0.1#10.140)