Emas Global Alami Koreksi Terpanjang Sejak Agustus

Selasa, 28 Oktober 2014 - 09:30 WIB
Emas Global Alami Koreksi Terpanjang Sejak Agustus
Emas Global Alami Koreksi Terpanjang Sejak Agustus
A A A
SINGAPURA - Harga emas global terkoreksi untuk hari kelima dan menjadi koreksi beruntun terpanjang sejak Agustus menjelang pertemuan Federal Reserve (The Fed) selama 2 hari, yang diharapkan akan mengakhiri program stimulus obligasi.

Harga emas untuk pengiriman segera turun 0,3% menjadi USD1.222,62 per ons, terendah sejak 15 Oktober 2014, dan diperdagangkan di harga USD1.225,02 pada pukul 08.54 di Singapura. harga emas terkoreksi 1,8% selama empat hari terakhir.

Pejabat Fed menilai waktu untuk menaikkan suku bunga setelah data ekonomi AS menunjukkan jumlah kontrak pembelian rumah naik di bawah perkiraan pada bulan September.

Bank sentral sebelumnya mengindikasikan bahwa pada pertemuan September lalu akan mengakhiri obligasi pada bulan ini setelah mempertahankan suku bunganya di level 0 hingga 0,25% sejak tahun 2008. Harga emas turun 6,2% sepanjang bulan lalu karena menguatnya USD.

"Penurunan harga emas kemungkinan disebabkan posisi investor menjelang pertemuan mendatang karena sebagian besar investor mengharapkan The Fed akan mengumumkan mengakhiri program pelonggaran kuantitatifnya. Permintaan fisik, terutama dari Timur jauh terus memberikan dukungan yang mendorong harga emas" kata analis HSBC Securities (USA) Inc James Steel seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (28/10/2014).

Emas di Comex New York untuk pengiriman Desember terkoreksi sebanyak 0,6% menjadi USD1.222.60 per ons, terendah sejak 15 Oktober, dan diperdagangkan di USD1.222,70.

Kepemilikan aset di SPDR Gold Trust tidak berubah kemarin setelah terkontraksi ke posisi terendah enam tahun pada 24 Oktober 2014. Sementara itu, harga perak untuk pengiriman segera turun 0,3% menjadi USD17,086 per ons.

Sementara platinum turun 0,5% menjadi USD1.251,50 per ons, dan paladium susut 0,6% menjadi USD780,75 per ons setelah menguat selama tiga hari.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6883 seconds (0.1#10.140)