Spekulasi Persediaan Minyak Meningkat, WTI Turun

Selasa, 28 Oktober 2014 - 09:58 WIB
Spekulasi Persediaan Minyak Meningkat, WTI Turun
Spekulasi Persediaan Minyak Meningkat, WTI Turun
A A A
SEOUL - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun untuk hari ketiga di tengah spekulasi meningkatnya persediaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS) yang mendekati level tertinggi empat bulan.

Kontrak berjangka (futures) turun sebesar 0,7% di New York. Survei Bloomberg menjelang data pemerintah memperkirakan, stok minyak mentah akan meningkat sebanyak 3,8 juta barel menjadi 381,5 juta pada pekan lalu.

Direktur urusan internasional National Iranian Oil Co Mohsen Qamsari mengatakan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak akan mengurangi target produksinya pada pertemuan bulan depan.

"Sudah jelas bahwa situasi pasokan minyak berada pada rekor tertinggi, sehingga diperlukan waktu untuk menjelaskan kelebihan tersebut. OPEC diharapkan akan memangkas produksinya, tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah mereka mau," kata ahli strategi utama di CMC Markets Michael McCarthy seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (28/10/2014).

WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Desember turun sebanyak 55 sen menjadi USD80,45 per barel dan berada di USD80,57 pada pukul 10.10 siang waktu Seoul. Kontrak terkoreksi 1% menjadi USD81, kemarin.

Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 46% di bawah rata-rata 100-hari. Harga telah turun 18% sepanjang tahun ini.

Sementara harga minyak brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman Desember turun 65 sen atau 0,8% ke USD85,18 per barel. Premi minyak minyak mentah patokan Eropa terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD4,71, turun dibanding kemarin YSD4,83.

Harga minyak telah menurun menuju pasar bearish di tengah meningkatnya pasokan global karena anggota utama di OPEC menolak untuk memangkas produksi. AS memproduksi minyak pada laju tercepat dalam hampir tiga dekade, seiring dengan produksi minyak Rusia yang naik mendekati rekor setelah runtuhnya Uni Soviet.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4880 seconds (0.1#10.140)