Investor Korsel Tertarik Ikut Lelang Monorel Bandung

Jum'at, 14 November 2014 - 11:51 WIB
Investor Korsel Tertarik Ikut Lelang Monorel Bandung
Investor Korsel Tertarik Ikut Lelang Monorel Bandung
A A A
BANDUNG - Investor asal Korea Selatan (Korsel), Hyundai Rotem Korea tertarik untuk mengikuti lelang proyek monorel yang tengah dilakukan pemkot Bandung.

Keseriusan ini dibuktikan dengan adanya pertemuan perusahaan raksasa asal Korea Selatan (Korsel) Hyundai Rotem Korea dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di rumah dinas Wali Kota Bandung.

"Yang ditawarkan sama saja dia mendatangkan teknologi Korea. Karena, dia itu pengusaha besar enggak hanya monorail tetapi juga poroyek lainnya terkait dengan infrastruktur," ujar pria yang akrab disapa Emil ini kepada Koran Sindo, Jumat (14/11/2014).

Dia tidak mempermasalahkan investor dari negara mana pun. Namun yang paling penting proyek transportasi massal harus segera terwujud di Kota Bandung.

"Ya sekarang lagi proses lelang. Dipilih yang kontruksinya paling cepat dengan harga tiketnya paling murah. Teknologinya terserah asal masih berbasis rel. Jadi mudah-mudahan siapapun yang terpilih bisa segera mewukudkan proyek tersebut," tuturnya.

Emil menargetkan groundbreaking proyek monorel dapat segera direalisasikan tahun depan. "Akhir tahun atau sekitar Desember mudah-mudahan sudah bisa masuk pada tahap lelang. Tahun depan mulai pengerjaanya," katanya.

Hingga saat ini, pihak mengaku ada beberapa calon investor yang tertarik. Terutama calon investor dari China pemenang proyek serupa yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Yang datang itu ada dari China, Korea, Inggris, Perancis, Jepang. Yang paling semangat orang China. Krena mereka sudah menang proyek Jabar," ucapnya.

Seperti diketahui, rencananya transportasi berbasis rel yang akan dibangun terbagi ke dalam dua koridor.

Koridor pertama melintang dari utara ke selatan melintasi sejumlah jalan, mulai dari Babakan Siliwangi, Dipatiukur, Dago, Merdeka, Braga, Tamblong, Asia Afrika, Lengkong, Karapitan, Tegallega, dan berakhir di Leuwipanjang.

Diperkirakan, akan ada 16 stasiun perhentian di koridor dengan panjang sekitar 10 km ini.

Sementara, koridor kedua melintang dari barat ke timur, mulai dari Kebon Kopi, Bundaran Rajawali, Elang, Bandara Husein, Ciroyom.

lalu, ke Istana Plaza, Kebon Kawung, Punawarman, Banda, Citarum, Taman Pramuka, Stadion Persib, Jalan Jakarta, Jalan Purwakarta, Setra Dago, dan berakhir di Antapani. Dengan jumlah stasiun sebanyak 16 stasiun akan didirikan di koridor ini.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3488 seconds (0.1#10.140)