Tahun Lalu, Jakarta Rugi Rp37,5 Triliun Akibat Macet

Senin, 26 Januari 2015 - 14:51 WIB
Tahun Lalu, Jakarta Rugi Rp37,5 Triliun Akibat Macet
Tahun Lalu, Jakarta Rugi Rp37,5 Triliun Akibat Macet
A A A
JAKARTA - World Bank menyatakan bahwa kemacetan, banjir, serta berbagai permasalahan lainnya membuat produktivitas kota besar di Indonesia, seperti DKI Jakarta terhambat.

Untuk masalah kemacetan, World Bank mencatat bahwa permasalahan klasik tersebut mengakibatkan kerugian mencapai Rp37,5 triliun.

"Secara total angka kerugian khusus akibat kemacetan di Jakarta saja dapat mencapai USD3 miliar atau Rp37,5 triliun pada tahun kemarin," ujar Senior Ahli Ekonomi dan Tata Kota World Bank Taimur Samad di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (26/1/2015).

Taimur menghempaskan pendapat yang menyebut permasalahan kemacetan di kota besar seperti Jakarta diakibatkan karena tingginya angka populasi, urbanisasi, dan kepadatan penduduk.

Menurut dia, masalah tersebut akibat manajemen tata kota yang kurang baik. "Itu (kemacetan) karena manajemen perkotaan yang tidak terlalu baik," pungkasnya.

Karena itu, dia mengimbau agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan kota lainnya berani untuk berinvestasi dengan jumlah besar untuk dapat berkompetisi dengan kota lainnya di Asia untuk mengatasi sejumlah masalah, termasuk kemacetan.

Taimur menjelaskan bahwa investasi infrastruktur perkotaan perlu didorong adalah transportasi umum, sanitasi, pasokan air bersih untuk perumahan bagi warga kurang mampu dan layanan kesehatan dasar. Apalagi, menurutnya tingkat perbandingan produktivitas di kota dengan desa mencapai 5:1.

"Jika dikelola dengan benar maka kota di Indonesia akan mendapat manfaat terutama produktivitas masyarakat kota yang tergolong luar biasa," jelasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5384 seconds (0.1#10.140)