Harga Minyak Jatuh karena Persediaan Cetak Rekor

TOKYO - Harga minyak mentah jatuh pada Kamis karena persediaan minyak diproyeksi mencetak rekor tertinggi seiring naiknya produksi minyak di Saudi, yang diperkirakan akan menjadi cadangan dalam beberapa bulan terakhir.

Minyak mentah Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Maret turun lebih dari 3% ke USD50,64 per barel, turun hampir USD2 dari hari sebelumnya setelah data menunjukkan persediaan minyak mentah AS meningkat tajam. Kontrak diperdagangkan turun sekitar USD1,50 menjadi USD50,64 pada pukul 0308 GMT atau 10.08 pagi.

Kontrak berjangka (futures) brent untuk April jatuh di bawah USD60 per barel menjadi USD59,54 per barel, turun 99 sen dari hari kemarin.

ANZ Bank dalam catatanya seperti dilansir dari Reuters menyebutkan bahwa harga minyak mentah turun di tengah kekhawatiran reli berlebihan seiring meningkatnya pasokan.

Adapun kenaikan harga sebesar 34% sejak pertengahan Januari sebagian besar didorong oleh pemangkasan belanja modal dan berkurangnya jumlah rig di AS, yang belum menghasilkan penurunan produksi dalam jangka pendek.

Data American Petroleum Institute menunjukkan, stok minyak mentah AS naik 14,3 juta barel pada pekan lalu, dibanding ekspektasi analis yang memperkirakan0 naik 3,2 juta barel. Sementara itu, produksi dari eksportir terbesar dunia, Arab Saudi diperkirakan akan terus bertambah.

Adapun Pira Energi dalam sebuah catatannya menyatakan bahwa produksi minyak Saudi rata-rata sekitar 9,7 juta barel per hari sejak Juni tahun lalu didorong permintaan. Jika tidak ada permintaan, maka produksi minyak Saudi bisa di atas 10 juta barel per hari.

Sementara permintaan dari Jepang turun 7,2% pada bulan lalu dari tahun sebelumnya. Perdagangan hari ini tenang karena pasar di China, Singapura dan beberapa negara lain ditutup untuk liburan Tahun Baru Imlek.