Pertagas Pasok Kebutuhan Elpiji
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Gas (Pertagas) melalui anak usahanya, PT Perta Samtan Gas, terus menggenjot produksi gas elpiji guna memenuhi kebutuhan nasional.
Sejak beroperasi Mei 2013 hingga akhir 2014, Perta Samtan Gas tercatat telah memproduksi elpiji sebanyak 190.150 metric ton (mt) dan kondesat 630.155 barel. ”Produksi tersebut sekaligus memberikan kontribusi guna menekan angka impor bagi kebutuhan elpiji secara nasional,” kata Presiden Direktur Perta Samtan Gas Soeprapto Soemardan di Jakarta kemarin.
Menurut dia, selama hampir dua tahun beroperasi secara komersial, Perta Samtan Gas telah mampu mengoptimalkan seluruhsumberdaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal kepada Pertagas sebagai induk perusahaan. ”Kami akan terus meningkatkan produksi,” ujarnya. Direktur Operasional Pertagas Wahyudi Satoto mengatakan, Perta Samtan Gas juga menunjukkan kinerja keuangan cukup diandalkan dalam mendukung kinerja Pertagas.
Sepanjang 2014 Perta Samtan Gas berhasil membukukan pendapatan sebesar USD165,7 juta atau 16% dari total pendapatan usaha Pertagas. ”Laba bersih Perta Samtan Gas mencapai USD69,7 juta atau 22% dari total laba bersih Pertagas,” ungkap dia. Ke depan, lanjut Wahyudi, tantangan yang bakal dihadapi anak usahanya masih cukup banyak. Salah satunya penurunan harga minyak dunia yang berpengaruh pada harga produksi elpiji.
Meski begitu, Pertagas sebagai salah satu pemegang saham Perta Samtan Gas berharap tantangan tersebut mampu menjadi pemicu untuk terus meningkatkan kinerja. Sejak berdiri pada 7 Mei 2008, Perta Samtan Gas fokus bergerak di bidang pemrosesan gas. Saat ini sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina Gas (66%) dan perusahaan asal Korea Selatan, Samtan Co Ltd (34%).
Perta Samtan Gas memiliki dua kilang pemrosesan elpiji di Sumatera Selatan yakni Kilang Ekstraksi di Prabumulih yang dibangun 2010 dan Kilang Fraksinasi di Sungai Gerong yang mulai dibangun pada 2011.
Nanang wijayanto
Sejak beroperasi Mei 2013 hingga akhir 2014, Perta Samtan Gas tercatat telah memproduksi elpiji sebanyak 190.150 metric ton (mt) dan kondesat 630.155 barel. ”Produksi tersebut sekaligus memberikan kontribusi guna menekan angka impor bagi kebutuhan elpiji secara nasional,” kata Presiden Direktur Perta Samtan Gas Soeprapto Soemardan di Jakarta kemarin.
Menurut dia, selama hampir dua tahun beroperasi secara komersial, Perta Samtan Gas telah mampu mengoptimalkan seluruhsumberdaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal kepada Pertagas sebagai induk perusahaan. ”Kami akan terus meningkatkan produksi,” ujarnya. Direktur Operasional Pertagas Wahyudi Satoto mengatakan, Perta Samtan Gas juga menunjukkan kinerja keuangan cukup diandalkan dalam mendukung kinerja Pertagas.
Sepanjang 2014 Perta Samtan Gas berhasil membukukan pendapatan sebesar USD165,7 juta atau 16% dari total pendapatan usaha Pertagas. ”Laba bersih Perta Samtan Gas mencapai USD69,7 juta atau 22% dari total laba bersih Pertagas,” ungkap dia. Ke depan, lanjut Wahyudi, tantangan yang bakal dihadapi anak usahanya masih cukup banyak. Salah satunya penurunan harga minyak dunia yang berpengaruh pada harga produksi elpiji.
Meski begitu, Pertagas sebagai salah satu pemegang saham Perta Samtan Gas berharap tantangan tersebut mampu menjadi pemicu untuk terus meningkatkan kinerja. Sejak berdiri pada 7 Mei 2008, Perta Samtan Gas fokus bergerak di bidang pemrosesan gas. Saat ini sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina Gas (66%) dan perusahaan asal Korea Selatan, Samtan Co Ltd (34%).
Perta Samtan Gas memiliki dua kilang pemrosesan elpiji di Sumatera Selatan yakni Kilang Ekstraksi di Prabumulih yang dibangun 2010 dan Kilang Fraksinasi di Sungai Gerong yang mulai dibangun pada 2011.
Nanang wijayanto
(ars)