Pertamina Gandeng Adaro Optimalisasi Infrastruktur BBM

Rabu, 13 Mei 2015 - 09:44 WIB
Pertamina Gandeng Adaro...
Pertamina Gandeng Adaro Optimalisasi Infrastruktur BBM
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melakukan kerja sama dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dalam rangka optimalisasi infrastruktur bahan bakar minyak (BBM).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan, kerja sama ini akan meningkatkan cadangan bahan bakar nasional menjadi 30 hari dari posisi saat ini 18 hari.

"Pertamina sediakan bahan bakar, Adaro sediakan sarananya untuk dimanfaatkan. Kemungkinan akan memperluas sarana di Adaro untuk perluas jaringan supply chain bahan bakar ke wilayah Indonesia Timur," ujarnya di Gedung ESDM, Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Meskipun secara volume tidak terlalu besar, tapi kerja sama ini merupakan sebuah milestone dalam sinergi strategis antara BUMN dan perusahaan swasta nasional.

"Kalau membangun sendiri butuh waktu dan biaya. BUMN dan swasta bisa secara sinergi berikan manfaat bagi semuanya," jelas Sudirman.

Dia berharap, ke depannya akan ada lagi kerja sama antara BUMN minyak dan gas (migas) tersebut dengan perusahaan swasta nasional lainnya, sehingga Pertamina sebagai penyedia energi bisa mengoptimalkan distribusinya.

"Tidak mulai dari nol, tapi gunakan fasilitas yang ada. Semoga diikuti perusahaan nasional yang lain. Mana saja titik yang bisa kembangkan bisa dicari. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa mengelola supply chain nasional," pungkasnya.

Sementara Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengungkapkan, nilai kontrak kerja sama tersebut sebesar Rp7 triliun per tahun dan akan berlaku selama 10 tahun ke depan.

Dalam kerja sama ini, dia menuturkan, Pertamina akan menjual bahan bakar kepada Adaro yang memiliki infrastruktur penyaluran BBM.

"Pertamina jual bahan bakar kepada Adaro yang nilainya Rp7 triliun kurang lebih, akan bisa naik ke depannya," ujarnya.

Selain itu, Pertamina juga dapat memanfaatkan aset yang dimiliki Adaro, berupa tempat penyimpanan (storage) untuk bahan bakar.

"Storage Adaro akan bisa bantu Pertamina kembangkan terminal di sana (Indonesia Timur), storage ini juga bisa kita kembangkan," jelas Dwi.

Menurut dia, suplai bahan bakar akan dimulai dua bulan lagi, dengan volume per tahunnya sebanyak 550.000 kiloliter (kl) dan ditargetkan meningkat menjadi 800.000 kl sebagai upaya pengamanan suplai BBM ke Indonesia Timur.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6419 seconds (0.1#10.140)