Rusia Masih Bisa Mengirim Gas ke Eropa Melalui Beberapa Rute
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia siap melanjutkan ekspor gas ke Uni Eropa melalui beberapa rute, ketika kontrak transit pengiriman bahan bakar melalui Ukraina diperkirakan akan berakhir tahun ini. Kelanjutan ekspor gas Rusia disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Alexander Novak.
Novak menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang di Kiev dan Uni Eropa untuk menyetujui masa depan transportasi gas asal Rusia. "Kami, pada gilirannya, selalu menyatakan bahwa kami siap untuk terus memasok gas tidak hanya melalui Ukraina," katanya dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rossiya 24.
Akhir kontrak transit dengan Ukraina memicu kekhawatiran krisis gas buat negara-negara seperti Slovakia yang sangat bergantung pada Gazprom PJSC untuk memenuhi permintaan, meskipun sebagian besar Eropa menyapih diri dari gas pipa Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebelumnya telah memberikan indikasi bahwa negaranya tidak akan melanjutkan transit gas asal Rusia kecuali dia memiliki jaminan bahwa Kremlin tidak akan mendapat manfaat finansial saat perang berlanjut.
Keputusan ini mengiringi perkiraan cuaca yang lebih dingin di sebagian besar Eropa, yang kemungkinan akan meningkatkan permintaan gas karena persediaan habis lebih cepat dari biasanya. Pasar yang ketat menyulitkan para pedagang untuk mengamankan gas yang cukup untuk tahun depan karena mereka bersaing dengan Asia untuk mendapatkan pasokan gas alam cair melalui laut.
Rusia diketahui masih mengirimkan gas ke Eropa melalui berbagai rute. Selain Ukraina, bahan bakar diangkut melalui bagian pipa TurkStream yang melintasi Laut Hitam.
Masing-masing dari dua rute tersebut, saat ini mengirimkan sekitar 15 miliar meter kubik per tahun. Pasokan gas Rusia juga dikirim dengan kapal tanker sebagai LNG.
Novak mengatakan, bahwa total ekspor gas ke Eropa melebihi 50 miliar meter kubik dalam 11 bulan pertama tahun ini.
Pada bulan September, Presiden Vladimir Putin mengatakan, Rusia juga siap untuk melanjutkan pasokan gas ke Eropa melalui jalur terakhir yang tersisa dari pipa Nord Stream yang kontroversial dengan melintasi Laut Baltik.
Terlepas dari tekanan politik, "gas Rusia lebih menarik dari segi harga dan logistik" bagi pembeli regional, kata Novak.
Novak menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang di Kiev dan Uni Eropa untuk menyetujui masa depan transportasi gas asal Rusia. "Kami, pada gilirannya, selalu menyatakan bahwa kami siap untuk terus memasok gas tidak hanya melalui Ukraina," katanya dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rossiya 24.
Akhir kontrak transit dengan Ukraina memicu kekhawatiran krisis gas buat negara-negara seperti Slovakia yang sangat bergantung pada Gazprom PJSC untuk memenuhi permintaan, meskipun sebagian besar Eropa menyapih diri dari gas pipa Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebelumnya telah memberikan indikasi bahwa negaranya tidak akan melanjutkan transit gas asal Rusia kecuali dia memiliki jaminan bahwa Kremlin tidak akan mendapat manfaat finansial saat perang berlanjut.
Keputusan ini mengiringi perkiraan cuaca yang lebih dingin di sebagian besar Eropa, yang kemungkinan akan meningkatkan permintaan gas karena persediaan habis lebih cepat dari biasanya. Pasar yang ketat menyulitkan para pedagang untuk mengamankan gas yang cukup untuk tahun depan karena mereka bersaing dengan Asia untuk mendapatkan pasokan gas alam cair melalui laut.
Rusia diketahui masih mengirimkan gas ke Eropa melalui berbagai rute. Selain Ukraina, bahan bakar diangkut melalui bagian pipa TurkStream yang melintasi Laut Hitam.
Masing-masing dari dua rute tersebut, saat ini mengirimkan sekitar 15 miliar meter kubik per tahun. Pasokan gas Rusia juga dikirim dengan kapal tanker sebagai LNG.
Novak mengatakan, bahwa total ekspor gas ke Eropa melebihi 50 miliar meter kubik dalam 11 bulan pertama tahun ini.
Pada bulan September, Presiden Vladimir Putin mengatakan, Rusia juga siap untuk melanjutkan pasokan gas ke Eropa melalui jalur terakhir yang tersisa dari pipa Nord Stream yang kontroversial dengan melintasi Laut Baltik.
Terlepas dari tekanan politik, "gas Rusia lebih menarik dari segi harga dan logistik" bagi pembeli regional, kata Novak.
(akr)