Disemprot Wanita Jetzet, Menteri Susi Berkicau di Twitter
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali berkicau di akun twitter pribadinya @susipudjiastuti. Kali ini, menteri nyentrik tersebut curhat atas kejengkelannya usai disemprot wanita kelas jetzet dengan penampilan perlente yang disebutnya sebagai wanita mewah.
Dia bercerita, di sebuah resepsi kedutaan di mana dirinya didaulat untuk memberikan sambutan sebagai wakil negara, tiba-tiba ada wanita berpenampilan mewah datang menghampirinya.
"Satu wanita cantik, berbaju gold silk tafetta full accessories menghampiri saya, cerita tentang Bangka Belitung seumur-umur itu hidup dari timah," kisah Susi seperti dikutip Sindonews dalam akun twitternya, Jakarta, Sabtu (16/5/2015).
Dengan gaya yang pongah, ungkap dia, wanita tersebut mengatakan kepadanya bahwa tambang yang membuat Bangka Belitung hidup. Namun, saat ini, pengusaha tambang tersebut justru tersandung masalah karena ulah mantan Bos Susi Air ini.
"Tambanglah yang buat hidup, listrik nyala. Sekarang pengusaha punya masalah gara-gara ulah Susi. Takut salah dengar saya tanya kembali, ulah?" kicau dia seraya menirukan gaya wanita tersebut.
Susi mengaku kaget dengan protes wanita mewah tersebut yang ditujukan kepadanya. Sebagai pejabat yang mewakili sebuah negara, dirinya merasa tak ada harganya di depan wanita pengusaha tambang tersebut.
"Sebagai pejabat negara datang disambut dubes mewakili negara, terhormat. Tapi untuk wanita pengusaha tambang national nilainya no more," katanya.
"Nilai saya adalah ulah. Saya sadar akan realita di negeri tercinta, pejabat negara apapun levelnya tidak punya nilai. Bisnis=nilai anda," imbuhnya.
Mendapat semprotan bertubi-tubi, Susi pun menjawab bahwa pihaknya membuat surat kepada Gubernur Bangka Belitung untuk menyisakan satu pulau untuk nelayan. Karena, nelayan banyak mengadu kepadanya tidak memiliki tempat untuk mencari ikan.
"Tempat untuk tangkap ikan lagi, semua diaduk-aduk kapal hisap timah. Itu pekerjaan karena nelayan stakeholder saya. Wanita mewah tadi masih melotot," ungkap dia.
Susi kaget bukan kepalang penjelasannya justru direspon dengan pelototan dari wanita mewah tersebut. Merasa jengkel, wanita asal Pangandaran ini pun ikut melototi wanita jetzet tersebut.
"Shocking but brought big awareness to me. For few businessman/woman; being a Minister is not an honourable post is just another government officer (Mengejutkan tapi membawa kesadaran besar kepada saya. Untuk sebagian pebisnis, menjadi menteri bukanlah sebuah kehormatan, dan hanya sebagai aparat pemerintahan)," pungkasnya.
Dia bercerita, di sebuah resepsi kedutaan di mana dirinya didaulat untuk memberikan sambutan sebagai wakil negara, tiba-tiba ada wanita berpenampilan mewah datang menghampirinya.
"Satu wanita cantik, berbaju gold silk tafetta full accessories menghampiri saya, cerita tentang Bangka Belitung seumur-umur itu hidup dari timah," kisah Susi seperti dikutip Sindonews dalam akun twitternya, Jakarta, Sabtu (16/5/2015).
Dengan gaya yang pongah, ungkap dia, wanita tersebut mengatakan kepadanya bahwa tambang yang membuat Bangka Belitung hidup. Namun, saat ini, pengusaha tambang tersebut justru tersandung masalah karena ulah mantan Bos Susi Air ini.
"Tambanglah yang buat hidup, listrik nyala. Sekarang pengusaha punya masalah gara-gara ulah Susi. Takut salah dengar saya tanya kembali, ulah?" kicau dia seraya menirukan gaya wanita tersebut.
Susi mengaku kaget dengan protes wanita mewah tersebut yang ditujukan kepadanya. Sebagai pejabat yang mewakili sebuah negara, dirinya merasa tak ada harganya di depan wanita pengusaha tambang tersebut.
"Sebagai pejabat negara datang disambut dubes mewakili negara, terhormat. Tapi untuk wanita pengusaha tambang national nilainya no more," katanya.
"Nilai saya adalah ulah. Saya sadar akan realita di negeri tercinta, pejabat negara apapun levelnya tidak punya nilai. Bisnis=nilai anda," imbuhnya.
Mendapat semprotan bertubi-tubi, Susi pun menjawab bahwa pihaknya membuat surat kepada Gubernur Bangka Belitung untuk menyisakan satu pulau untuk nelayan. Karena, nelayan banyak mengadu kepadanya tidak memiliki tempat untuk mencari ikan.
"Tempat untuk tangkap ikan lagi, semua diaduk-aduk kapal hisap timah. Itu pekerjaan karena nelayan stakeholder saya. Wanita mewah tadi masih melotot," ungkap dia.
Susi kaget bukan kepalang penjelasannya justru direspon dengan pelototan dari wanita mewah tersebut. Merasa jengkel, wanita asal Pangandaran ini pun ikut melototi wanita jetzet tersebut.
"Shocking but brought big awareness to me. For few businessman/woman; being a Minister is not an honourable post is just another government officer (Mengejutkan tapi membawa kesadaran besar kepada saya. Untuk sebagian pebisnis, menjadi menteri bukanlah sebuah kehormatan, dan hanya sebagai aparat pemerintahan)," pungkasnya.
(izz)