Hingga Mei PT PP Bukukan Kontrak Baru Rp9 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PT PP) hingga pertengahan Mei 2015 membukukan kontrak baru sebesar Rp9 triliun.
Pencapaian tersebut setara 32% dari target kontrak baru hingga akhir tahun ini sebesar Rp27,5 triliun. Direktur Utama PT PP Bambang Triwibowo menjelaskan, dari perolehan kontrak baru tersebut, porsi swasta masih dominan, mencapai Rp7,7 triliun. Sedangkan, sisanya berasal dari badan usaha milik negara (BUMN) sebesar Rp1 triliun dan pemerintah sekitar Rp300 miliar.
”Dari Januari hingga Mei 2015 kontribusi proyek dari pemerintah memang belum maksimal. Untuk mengisi celah, kami mengambil proyek dari swasta,” kata Bambang seusai menghadiri pencatatan saham perdana PT PP Properti Tbk (PPRO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, kemarin. Lebih lanjut dia menjelaskan, dari jenis proyek yang diperoleh, sebagian besar-sekitar 60%-merupakan proyek pembangunan gedung. Sementara, sisanya berupa proyek pembangunan jalan dan juga proyek pembangunan pelabuhan oleh pemerintah.
Emiten konstruksi pelat merah ini juga optimistis dalam enam bulan pertama 2015 akan memperoleh kontrak baru sebesar Rp15 triliun atau setara 55% dari target hingga akhir tahun. Sementara, saham PT PP Properti Tbk (PPRO) anak usaha PTPP yang kemarin resmi melantai di BEI ditawarkan seharga Rp185. Angka tersebut merupakan level terbawah yang telah ditawarkan perseroan pada masa pembentukan harga yakni pada kisaran Rp185 hingga Rp320 per saham.
”Kita harapkan dapat memperoleh respons yang positif dari investor di hari pertama perdagangan,” kata Presiden Direktur PP Properti Galih Prahananto.
Heru febrianto
Pencapaian tersebut setara 32% dari target kontrak baru hingga akhir tahun ini sebesar Rp27,5 triliun. Direktur Utama PT PP Bambang Triwibowo menjelaskan, dari perolehan kontrak baru tersebut, porsi swasta masih dominan, mencapai Rp7,7 triliun. Sedangkan, sisanya berasal dari badan usaha milik negara (BUMN) sebesar Rp1 triliun dan pemerintah sekitar Rp300 miliar.
”Dari Januari hingga Mei 2015 kontribusi proyek dari pemerintah memang belum maksimal. Untuk mengisi celah, kami mengambil proyek dari swasta,” kata Bambang seusai menghadiri pencatatan saham perdana PT PP Properti Tbk (PPRO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, kemarin. Lebih lanjut dia menjelaskan, dari jenis proyek yang diperoleh, sebagian besar-sekitar 60%-merupakan proyek pembangunan gedung. Sementara, sisanya berupa proyek pembangunan jalan dan juga proyek pembangunan pelabuhan oleh pemerintah.
Emiten konstruksi pelat merah ini juga optimistis dalam enam bulan pertama 2015 akan memperoleh kontrak baru sebesar Rp15 triliun atau setara 55% dari target hingga akhir tahun. Sementara, saham PT PP Properti Tbk (PPRO) anak usaha PTPP yang kemarin resmi melantai di BEI ditawarkan seharga Rp185. Angka tersebut merupakan level terbawah yang telah ditawarkan perseroan pada masa pembentukan harga yakni pada kisaran Rp185 hingga Rp320 per saham.
”Kita harapkan dapat memperoleh respons yang positif dari investor di hari pertama perdagangan,” kata Presiden Direktur PP Properti Galih Prahananto.
Heru febrianto
(ars)