Tak Ada yang Spesial dari Pembubaran Petral
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika mengatakan, tidak ada yang spesial keberhasilan pemerintah dan PT Pertamina (Persero) membubarkan Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Sebab, sebelumnya Pertamina sudah beberapa kali membubarkan anak usaha.
"Petral itu siapa sih, kan anak usaha Pertamina. Pertamina itu kan sering bubarin anak usahanya. Itu (pembubaran Petral) bukan isu menurut saya," ujarnya di JCC, Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Dia menuturkan, efisiensi yang didapatkan dari pelimpahan wewenang Petral kepada Integrated Supply Chain (ISC) sebesar USD22 juta bukan suatu hal yang besar. Sebab, efisiensi yang diperoleh tersebut tidak dibarengi dengan harga jual BBM yang lebih murah.
Secara logika, lanjut dia, efisiensi yang didapatkan dari pelimpahan wewenang tersebut menyebabkan pembiayaan yang dikeluarkan Pertamina untuk pengadaan BBM menjadi lebih murah. Hal itu berarti, harga jual BBM pun seharusnya lebih murah.
"Efisiensi itu artinya kan biayanya lebih murah kan, kalau biayanya lebih murah berarti jualnya lebih murah dong," terangnya.
Menurutnya, kendati harga minyak dunia saat ini tengah menunjukkan tren kenaikan, namun secara akumulatif sejak Januari hingga Mei tidak terlalu banyak berubah. Begitupun dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), yang tidak terlalu banyak mengalami lonjakan sejak Januari 2015.
"Petral itu siapa sih, kan anak usaha Pertamina. Pertamina itu kan sering bubarin anak usahanya. Itu (pembubaran Petral) bukan isu menurut saya," ujarnya di JCC, Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Dia menuturkan, efisiensi yang didapatkan dari pelimpahan wewenang Petral kepada Integrated Supply Chain (ISC) sebesar USD22 juta bukan suatu hal yang besar. Sebab, efisiensi yang diperoleh tersebut tidak dibarengi dengan harga jual BBM yang lebih murah.
Secara logika, lanjut dia, efisiensi yang didapatkan dari pelimpahan wewenang tersebut menyebabkan pembiayaan yang dikeluarkan Pertamina untuk pengadaan BBM menjadi lebih murah. Hal itu berarti, harga jual BBM pun seharusnya lebih murah.
"Efisiensi itu artinya kan biayanya lebih murah kan, kalau biayanya lebih murah berarti jualnya lebih murah dong," terangnya.
Menurutnya, kendati harga minyak dunia saat ini tengah menunjukkan tren kenaikan, namun secara akumulatif sejak Januari hingga Mei tidak terlalu banyak berubah. Begitupun dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), yang tidak terlalu banyak mengalami lonjakan sejak Januari 2015.
(dmd)