Laku Pandai Mendorong Perluasan Akses Keuangan
A
A
A
MALANG - Program layanan keuangan tanpa kantor atau laku pandai diharapkan dapat meningkatkan jangkauan perbankan terhadap masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.
Dengan laku pandai, masyarakat yang akan melakukan transaksi perbankan tidak perlu lagi mendatangi kantor bank. Mereka cukup berhubungan dengan agen yang merupakan perpanjangan tangan dari perbankan. Product & Customer Experience Head BTPN Wow! Achmad Nusjirwan Sugondo mengatakan, laku pandai merupakan konsep revolusioner yang akan mengubah peta perilaku masyarakat Indonesia dalam mengakses perbankan.
Menurutnya, merupakan suatu kebanggaan bagi BTPN untuk dapat dipercaya menjadi salah satu pionir dalam inisiatif ini. Untuk menjawab inovasi laku pandai, BTPN menggagas BTPN Wow!, sebuah layanan perbankan bagi mass market yang memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen sebagai perpanjangan tangan BTPN.
”BTPN Wow! lahir dari proses panjang, yang diawali dengan menjadi bagian dalam uji coba branchless banking yang digagas oleh Bank Indonesia pada 2013,” ujar Achmad di sela-sela diskusi Laku Pandai; Akses Keuangan untuk Semua, yang digelar KORAN SINDO dan BTPN di Malang, Jawa Timur, kemarin.
Dia menambahkan, program tersebut merupakan langkah yang sangat penting karena dalam proses tersebut BTPN melihat secara langsung tingginya kebutuhan dan antusiasme masyarakat untuk menabung di bank. ”Fokus BTPN dalam menggarap pasar masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku UMKM, kami yakin ini menjadi salah satu keunggulan BTPN dalam implementasi laku pandai,” tutur Achmad.
Dengan hadirnya BTPN Wow!, kini masyarakat bisa menikmati berbagai layanan perbankan seperti pembukaan rekening, tarik dan setor uang melalui agen bank dengan biaya yang sangat murah.
Teknologi yang digunakan juga disesuaikan dengan target nasabahnya, yaitu menggunakan USSD atau Unstructured Supplementary Services Data. Teknologi ini memungkinkan segala jenis telepon genggam berbasis GSM (tidak harus smartphone ) untuk bertransaksi, bahkan dengan sinyal minimum.
Sementara itu, Kepala Bagian Informasi dan Dokumentasi Kantor Regional 3 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Iwan Nicky Moses mengatakan, program laku pandai diharapkan mampu meningkatkan penetrasi perbankan masyarakat karena segmentasi dan sasarannya adalah masyarakat menengah ke bawah.
Yosef naiobe
Dengan laku pandai, masyarakat yang akan melakukan transaksi perbankan tidak perlu lagi mendatangi kantor bank. Mereka cukup berhubungan dengan agen yang merupakan perpanjangan tangan dari perbankan. Product & Customer Experience Head BTPN Wow! Achmad Nusjirwan Sugondo mengatakan, laku pandai merupakan konsep revolusioner yang akan mengubah peta perilaku masyarakat Indonesia dalam mengakses perbankan.
Menurutnya, merupakan suatu kebanggaan bagi BTPN untuk dapat dipercaya menjadi salah satu pionir dalam inisiatif ini. Untuk menjawab inovasi laku pandai, BTPN menggagas BTPN Wow!, sebuah layanan perbankan bagi mass market yang memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen sebagai perpanjangan tangan BTPN.
”BTPN Wow! lahir dari proses panjang, yang diawali dengan menjadi bagian dalam uji coba branchless banking yang digagas oleh Bank Indonesia pada 2013,” ujar Achmad di sela-sela diskusi Laku Pandai; Akses Keuangan untuk Semua, yang digelar KORAN SINDO dan BTPN di Malang, Jawa Timur, kemarin.
Dia menambahkan, program tersebut merupakan langkah yang sangat penting karena dalam proses tersebut BTPN melihat secara langsung tingginya kebutuhan dan antusiasme masyarakat untuk menabung di bank. ”Fokus BTPN dalam menggarap pasar masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku UMKM, kami yakin ini menjadi salah satu keunggulan BTPN dalam implementasi laku pandai,” tutur Achmad.
Dengan hadirnya BTPN Wow!, kini masyarakat bisa menikmati berbagai layanan perbankan seperti pembukaan rekening, tarik dan setor uang melalui agen bank dengan biaya yang sangat murah.
Teknologi yang digunakan juga disesuaikan dengan target nasabahnya, yaitu menggunakan USSD atau Unstructured Supplementary Services Data. Teknologi ini memungkinkan segala jenis telepon genggam berbasis GSM (tidak harus smartphone ) untuk bertransaksi, bahkan dengan sinyal minimum.
Sementara itu, Kepala Bagian Informasi dan Dokumentasi Kantor Regional 3 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Iwan Nicky Moses mengatakan, program laku pandai diharapkan mampu meningkatkan penetrasi perbankan masyarakat karena segmentasi dan sasarannya adalah masyarakat menengah ke bawah.
Yosef naiobe
(ftr)