Negosiasi Kemitraan Trans-Pasifik Mendekati Akhir

Selasa, 26 Mei 2015 - 12:52 WIB
Negosiasi Kemitraan Trans-Pasifik Mendekati Akhir
Negosiasi Kemitraan Trans-Pasifik Mendekati Akhir
A A A
MANILA - Negosiasi untuk membentuk zona perdagangan bebas Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) telah berada di ”akhir permainan”. Demikian diungkapkan Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (AS) Mike Froman.

”Para negosiator kita sedang bekerja, bahkan saat kita bicara, bekerja untuk membahas sejumlah isu. Kami harap dapat segera membuat kesimpulan. Kami sedang di akhir permainan,” ujarnya, dikutip kantor berita AFP. Saat ditanya tentang waktunya, Froman menjelaskan, ”Kami sepakat menyimpulkan momen saat kita memiliki kesepakatan berdasarkan kesepakatan berstandar tinggi, komprehensif, dan ambisius.”

”Fokus saat ini berubah pada DPR AS saat mereka kembali dari reses dan kami ingin bekerja sama dengan mereka agar dapat segera disahkan secepat mungkin,” papar Froman saat rapat para menteri perdagangan 21 negara anggota forum Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di pulau resor Boracay, Filipina. Dia menjelaskan, isu manipulasi mata uang oleh mitra perdagangan menjadi salah satu isu yang diperkirakan dibahas di DPR AS.

AS ingin mengatasi isu ini melalui G-7, G-20 dan Dana Moneter Internasional (IMF). Senat AS mengalami perpecahan pada pekan lalu untuk mengesahkan legislasi yang memberi Presiden AS Barack Obama otoritas untuk membuat pakta perdagangan internasional, mempercepat penyelesaian TPP yang akan mencakup AS dan 11 negara Asia Pasifik lainnya. Meski demikian, langkah itu mendapat penolakan di DPR dari Partai Demokrat sendiri.

TPP akan memasukkan beberapa negara APEC seperti Jepang, Kanada, Australia, dan Meksiko, tapi tidak melibatkan negara seperti China. Froman menjelaskan, TPP tidak bertentangan dengan upaya lain untuk menciptakan wilayah perdagangan bebas yang lebih luas di Asia Pasifik yang menjadi tujuan APEC.

”Kami melihat TPP sebagai salah satu blok pembangunan, bersama beberapa negara lain, yang dapat berkontribusi untuk wilayah perdagangan bebas di Asia Pasifik,” ungkapnya. Beberapa analis dan media China menyebut TPP sebagai upaya mengganjal pertumbuhan ekonomi China, tapi Washington menyangkal tuduhan itu. Para pejabat perdagangan APEC menyatakan, mereka mengadopsi agenda untuk menjamin manfaat bagi bisnis skala kecil dan menengah.

”Kami menyadari bahwa perusahaan mikro, kecil, dan menengah, menjadi kekuatan penting dalam aktivitas ekonomi, pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, ketangguhan masyarakat dan inovasi,” papar Menteri Perdagangan Filipina Gregory Domingo dalam penutupan rapat dua hari tersebut.

Domingo yang memimpin rapat menjelaskan, grup itu akan memastikan pasar global akan lebih mudah diakses oleh bisnis kecil. Ini akan dilakukan melalui perampingan regulasi bisnis, pemangkasan penghalang perdagangan dan birokrasi, serta membantu perusahaan- perusahaan kecil terlibat dalam e-commerce untuk memudahkan transaksi.

syarifudin
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6699 seconds (0.1#10.140)