Produk IKM Berpeluang Tembus Pasar Afrika

Rabu, 27 Mei 2015 - 10:00 WIB
Produk IKM Berpeluang...
Produk IKM Berpeluang Tembus Pasar Afrika
A A A
JAKARTA - Produk industri kecil dan menengah (IKM) Indonesia berpeluang masuk ke pasar Afrika dan Eropa. Keyakinan ini seiring dengan dimulainya kerja sama antara Indonesia dan negara-negara yang tergabung dalam Forum IKM untuk negara-negara Afrika dan ASEAN yang diberi nama Forum of SME’s Africa ASEAN (Forseaa).

Tahap awal Indonesia melakukan kerja sama dengan Republik Seychelles. Kerja sama ini khususnya pengembangan wirausaha muda di salah satu negara di Afrika tersebut. Kerja sama antara Indonesia dan Republik Seychelles ini kemudian dituangkan dalam nota kesepahaman antara Ditjen IKM Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan JJ Spirit Foundation yang ditandatangani oleh Dirjen IKM Euis Saedah dan Ms Lise Bastienne selaku Chairperson JJ Spirit Foundation.

Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah mengharapkan kerja sama ini akan membuka peluang bagi Indonesia untuk menembus pasar Afrika dan Eropa melalui Seychelles. ”Data yang diperoleh dari kunjungan tersebut diketahui bahwa 80% furnitur yang ada di hotel dan resor di Seychelles ternyata berasal dari Indonesia,” ungkapnya di Jakarta kemarin. Euis melanjutkan, temuan ini awal yang baik untuk memperkenalkan produk IKM Indonesia untuk kebutuhan hotel di sana.

”Mudah-mudahan dengan Forseaa akan menyediakan pasar yang lebih luas bagi IKM,” ujarnya. Kerja sama industri Indonesia dengan anggota Forseaa juga dijajaki dengan Zimbabwe. Pada 1 April 2015 Dirjen IKM bersama Duta Besar Zimbabwe untuk Indonesia Mrs Alice Mageza melakukan kunjungan ke Balai Besar Industri Agro (BBIA) di Bogor, Jawa Barat.

Zimbabwe memiliki minat yang besar dalam kerja sama teknologi pangan. Zimbabwe dapat memanfaatkan potensi kemampuan BBIA untuk mengembangkan IKM pangan dan teknologinya. Teknologi industri agro yang dibuat oleh BBIA diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan komoditas IKM berbasis pertanian di Zimbabwe. Pelatihan IKM di Zimbabwe dapat membuka peluang bagi Indonesia untuk mengekspor mesin dan peralatan yang sudah unggul dalam teknologi dibandingkan dengan Zimbabwe.

Special Envoy of The Republic of Seychelles for ASEAN atau Perwakilan Khusus Republik Seychelles Nico Barito mengatakan, sudah saatnya pengusaha kecil Indonesia masuk pasar Afrika. ”Saya usulkan bagaimana dalam memajukan IKM Indonesia. Kita menuju kepada item yang di-branding. Tadi saya katakan Afrika pasarnya besar, sekitar 1,2 miliar orang.

Bagaimana negara besar memanfaatkan pasar Indonesia 259 juta dengan brand image,” ungkapnya. Nico mencontohkan beberapa makanan Indonesia yang bisa brandingdi sana seperti ayam goreng dan sate. ”Kalau itu dilakukan di sana, orang akan rebutan. Orang Afrika itu suka dengan makanan Indonesia,” imbuhnya.

Oktiani endarwati
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1730 seconds (0.1#10.140)