Investasi Pabrik SMGR di Rembang Membengkak
A
A
A
SEMARANG - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengungkapkan, nilai investasi pembangunan pabrik semen perseroan di Rembang, Jawa Tengah, membengkak akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
"Dari yang tadinya diperkirakan sebesar Rp3,7 triliun menjadi sekitar Rp4,5 triliun-Rp4,6 triliun," ujar Corporate Secretary Semen Indonesia Agung Wiharto di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/5/2015).
Dia mengatakan, patokan nilai mata uang saat pertama kali melakukan rencana pembangunan yakni Rp9.000/USD dan Rp10.000/EUR. "Saat ini rupiah melemah menjadi Rp13.000/USD dan Rp14.000/EUR. Membuat biaya investasi pabrik Rembang membengkak," jelas Agung.
Angka investasi ini meningkat karena biaya operasional. Karena banyak mendatangkan komponen dari luar negeri untuk membangun pabrik di Rembang. "Otomatis biaya meningkat. Pasalnya, sebagian komponen yang kita butuhkan untuk pembangunan pabrik didatangkan dari luar negeri dengan USD dan EUR," pungkasnya.
"Dari yang tadinya diperkirakan sebesar Rp3,7 triliun menjadi sekitar Rp4,5 triliun-Rp4,6 triliun," ujar Corporate Secretary Semen Indonesia Agung Wiharto di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/5/2015).
Dia mengatakan, patokan nilai mata uang saat pertama kali melakukan rencana pembangunan yakni Rp9.000/USD dan Rp10.000/EUR. "Saat ini rupiah melemah menjadi Rp13.000/USD dan Rp14.000/EUR. Membuat biaya investasi pabrik Rembang membengkak," jelas Agung.
Angka investasi ini meningkat karena biaya operasional. Karena banyak mendatangkan komponen dari luar negeri untuk membangun pabrik di Rembang. "Otomatis biaya meningkat. Pasalnya, sebagian komponen yang kita butuhkan untuk pembangunan pabrik didatangkan dari luar negeri dengan USD dan EUR," pungkasnya.
(izz)