Fasilitas Kesehatan Berkonstruksi Tahan Gempa

Rabu, 03 Juni 2015 - 11:34 WIB
Fasilitas Kesehatan Berkonstruksi Tahan Gempa
Fasilitas Kesehatan Berkonstruksi Tahan Gempa
A A A
KABUPATEN Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat segera memiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang dirancang menggunakan konstruksi tahan gempa, pembangunannya dipercayakan kepada PT Waskita Karya dengan konsultan PT Virama Karya.

“Pembangunan RSUD M Zein Painan menggunakan sumber dana dari pinjaman yang berasal Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) senilai Rp96 miliar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan Era Sukma Munaf dalam siaran persnya.

Era mengatakan, RSUD ini menggunakan konstruksi sarang laba-laba dari hasil rekomendasi yang dikeluarkan konsultan PT Virama Karya, sesuai dengan kondisi tanah dan geografis wilayah-wilayah di Sumatera Barat yang sebagian besar berlokasi di daerah rawan gempa.

“Kami membutuhkan konstruksi yang mumpuni dan tahan terhadap gempa, sedangkan konstruksi sarang laba-laba merupakan salah satu konstruksi fondasi hasil inovasi ahli-ahli Indonesia yang telah teruji saat terjadi gempa di Aceh dan Sumatra Barat,” ujar Era.

Era mengatakan, konstruksi sarang laba- laba sebelumnya juga sudah diaplikasikan untuk pembangunan gelanggang olahraga di Kabupaten Pesisir pada tahun 1999. Konstruksi ini jauh lebih aman dan murah dibandingkan konstruksi serupa lainnya.

Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit mengatakan RSUD M Zein merupakan relokasi dari RSUD sebelumnya dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan, terkait hal tersebut diharapkan status RSUD dapat ditingkatkan menjadi kelas B. “Kita berharap setelah rampung Juli 2016 sudah bisa dilakukan relokasi, sehingga pada awal 2017 sudah full operasi,” kata Nasrul.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan apresiasinya atas dukungan pembiayaan PIP dan SMI, akan menjadi terobosan bagi pemerintah daerah yang membutuhkan dukungan pinjaman lunak yang cepat untuk direalisasikan bagi pembangunan infrastruktur di wilayahnya.

“PIP dan SMI merupakan solusi bagi pemerintah daerah yang membutuhkan dukungan pembiayaan cepat, bandingkan dengan menggunakan dana APBN dan APBD yang membutuhkan waktu 4-5 tahun berjalan untuk mewujudkan rencana tersebut,” ujar Irwan.

Irwan mengatakan, meskipun pembangunan menggunakan dana pinjaman lunak, dipastikan akan dapat dikembalikan sesuai jadwal berasal dari dana BPJS untuk konsultasi dokter dan pembelian obat dari pasien RSUD ini nantinya.

Anton c
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6089 seconds (0.1#10.140)