SCG Tawarkan Tren Desain Green
A
A
A
SIAM Cement Group (SCG) yang telah berdiri 101 tahun di Thailand, memamerkan tren terbaru dalam desain produk dan jasa bahan bangunan di ajang Architect Fair 2015 di IMPACT Muang Thong Tani, Bangkok, Thailand. Pemeran teknologi bangunan terbesar di ASEAN itu diselenggarakan oleh The Association Siamese Architect, organisasi arsitek Thailand.
SCG mengenalkan konsep universal design dan empat tren desain masa depan untuk rumah serta bahan bangunan. “Universal design adalah desain yang berlaku untuk semua orang, bisa menjawab berbagai kebutuhan, terutama untuk anak-anak, ibu hamil, dan usia lanjut (lansia),” ujar Anuvat Chalermchai, Direktur Brand SCG Cement-Building Materials.
Sementara, empat tren desain yang dilansir berdasarkan gaya hidup pengguna, yaitu Urbaneast, Lullaby, Experiment, dan ReVALs yang memiliki kekhasan masing-masing. Urbaneast memberikan nuansa kemewahan kaum urban yang dikombinasikan dengan filosofi Oriental. Lullaby merupakan tema kehidupan yang ceria lewat desain nan sederhana dan ramah.
Experiment mengombinasikan pemikiran ilmiah dalam pendekatan yang cerdas. ReVALs menciptakan definisi baru di dunia desain generasi muda yang penuh inspirasi, kreativitas, dan memiliki tanggung jawab sosial. Keempat tren tersebut diaplikasikan dalam desain kamar mandi menggunakan koleksi keramik dan sanitari dari Cotto, yang termasuk dalam lini produk SCG.
Solusi masa depan lain yang menjadi bagian utama dari pengembangan produk SCG adalah Eldercare Solution. SCG berkomitmen menciptakan rumah serta infrastruktur dasar untuk memperbaiki kualitas hidup lansia, mendukung kemandirian, kesinambungan, dan keamanan. Salah satunya desain kamar mandi dengan perlengkapan sanitari seperti kloset, wastafel, dan area shower yang ramah terhadap lansia dan pengguna kursi roda.
Selain itu, SCG juga menciptakan The Nest, rumah pertama di ASEAN yang menggunakan Energy Plus yang ideal untuk iklim tropis. SCG mengombinasikan teknologi smart, eco, dan care serta penerapan teknologi Balance sehingga energi dari rumah bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
“SCG terus menciptakan produk dan inovasi baru untuk menjawab kebutuhan masyarakat ASEAN. Untuk mendorong industri konstruksi ASEAN, SCG juga mempersiapkan fondasi seperti tim ahli, layanan teknis, rekan kerja, dan sistem yang baik untuk mendukung kebutuhan serta gaya hidup yang spesifik,” kata Anuvat.
Tidak berhenti sampai di situ, SCG juga membuat tren green building untuk menghadirkan keramahan dan kenyamanan untuk para karyawannya. Nitha Pusachewa dari Green Building Solution SCG mengatakan, SCG 100th Years Building telah berdiri di atas lahan seluas 74.600 meter persegi dengan ketinggian 22 lantai.
Sebanyak 50% dari area bangunan merupakan kawasan atau open green space. “Kami mendapatkan sertifikasi green building untuk level platinum. Banyak greend building di Thailand, tapi tidak semua bisa mendapatkan level platinum,” ujar Nitha. Lebih lanjut Nitha menyebutkan, SCG 100th Years Building memenuhi konsep bangunan berkelanjutan.
Konsep tersebut tercermin, mulai desain, pembangunan, fungsi, hingga material yang ramah lingkungan. Bangunan ini juga terlindungi dari panas karena menggunakan kaca isolasi panas dan jendela double glazing.
Dengan demikian, pemakaian penyejuk udara bisa diminimalkan. Tindakan ini dapat menghemat penggunaan energi bangunan. Di samping itu, energi disimpan melalui instalasi hemat energi T5 dan lampu LED. Sumber energi pun berasal dari panel surya.
“Bangunan ini menunjukkan komitmen SCG terhadap pelestarian lingkungan. Pemanfaatan bahan-bahan daur ulang telah menjadi bagian dalam perencanaan konstruksi dan pengolahan limbah untuk meminimalisasi dampak terhadap masyarakat sekitar,” tutur Nitha.
Aprilia s andyna
SCG mengenalkan konsep universal design dan empat tren desain masa depan untuk rumah serta bahan bangunan. “Universal design adalah desain yang berlaku untuk semua orang, bisa menjawab berbagai kebutuhan, terutama untuk anak-anak, ibu hamil, dan usia lanjut (lansia),” ujar Anuvat Chalermchai, Direktur Brand SCG Cement-Building Materials.
Sementara, empat tren desain yang dilansir berdasarkan gaya hidup pengguna, yaitu Urbaneast, Lullaby, Experiment, dan ReVALs yang memiliki kekhasan masing-masing. Urbaneast memberikan nuansa kemewahan kaum urban yang dikombinasikan dengan filosofi Oriental. Lullaby merupakan tema kehidupan yang ceria lewat desain nan sederhana dan ramah.
Experiment mengombinasikan pemikiran ilmiah dalam pendekatan yang cerdas. ReVALs menciptakan definisi baru di dunia desain generasi muda yang penuh inspirasi, kreativitas, dan memiliki tanggung jawab sosial. Keempat tren tersebut diaplikasikan dalam desain kamar mandi menggunakan koleksi keramik dan sanitari dari Cotto, yang termasuk dalam lini produk SCG.
Solusi masa depan lain yang menjadi bagian utama dari pengembangan produk SCG adalah Eldercare Solution. SCG berkomitmen menciptakan rumah serta infrastruktur dasar untuk memperbaiki kualitas hidup lansia, mendukung kemandirian, kesinambungan, dan keamanan. Salah satunya desain kamar mandi dengan perlengkapan sanitari seperti kloset, wastafel, dan area shower yang ramah terhadap lansia dan pengguna kursi roda.
Selain itu, SCG juga menciptakan The Nest, rumah pertama di ASEAN yang menggunakan Energy Plus yang ideal untuk iklim tropis. SCG mengombinasikan teknologi smart, eco, dan care serta penerapan teknologi Balance sehingga energi dari rumah bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
“SCG terus menciptakan produk dan inovasi baru untuk menjawab kebutuhan masyarakat ASEAN. Untuk mendorong industri konstruksi ASEAN, SCG juga mempersiapkan fondasi seperti tim ahli, layanan teknis, rekan kerja, dan sistem yang baik untuk mendukung kebutuhan serta gaya hidup yang spesifik,” kata Anuvat.
Tidak berhenti sampai di situ, SCG juga membuat tren green building untuk menghadirkan keramahan dan kenyamanan untuk para karyawannya. Nitha Pusachewa dari Green Building Solution SCG mengatakan, SCG 100th Years Building telah berdiri di atas lahan seluas 74.600 meter persegi dengan ketinggian 22 lantai.
Sebanyak 50% dari area bangunan merupakan kawasan atau open green space. “Kami mendapatkan sertifikasi green building untuk level platinum. Banyak greend building di Thailand, tapi tidak semua bisa mendapatkan level platinum,” ujar Nitha. Lebih lanjut Nitha menyebutkan, SCG 100th Years Building memenuhi konsep bangunan berkelanjutan.
Konsep tersebut tercermin, mulai desain, pembangunan, fungsi, hingga material yang ramah lingkungan. Bangunan ini juga terlindungi dari panas karena menggunakan kaca isolasi panas dan jendela double glazing.
Dengan demikian, pemakaian penyejuk udara bisa diminimalkan. Tindakan ini dapat menghemat penggunaan energi bangunan. Di samping itu, energi disimpan melalui instalasi hemat energi T5 dan lampu LED. Sumber energi pun berasal dari panel surya.
“Bangunan ini menunjukkan komitmen SCG terhadap pelestarian lingkungan. Pemanfaatan bahan-bahan daur ulang telah menjadi bagian dalam perencanaan konstruksi dan pengolahan limbah untuk meminimalisasi dampak terhadap masyarakat sekitar,” tutur Nitha.
Aprilia s andyna
(ftr)