DPR Nilai Sia-sia Indonesia Kembali Masuk OPEC
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi menilai, keputusan Indonesia kembali masuk menjadi anggota organisasi negara pengekspor minyak dunia (OPEC), yang hanya sebagai tim peninjau (observer) adalah langkah sia-sia.
Menurutnya, dengan menjadi tim observer, Indonesia tidak akan mendapatkan manfaat apa-apa. Pasalnya, Indonesia tidak memiliki kewenangan dan hak suara apapun di OPEC. Indonesia hanya diizinkan untuk mengikuti sidang umum organisasi eksportir minyak tersebut.
"Kalau jadi peninjau enggak masalah, kayak kambing congek saja enggak punya suara. Semua bisa meninjau asal izin OPEC," ucapnya di Jakarta, Jumat (5/6/2015).
Kurtubi menjelaskan, saat ini produksi minyak Indonesia sangat rendah. Jika memang pemerintah tetap keukeuh untuk masuk menjadi anggota OPEC, maka sistem dan produksi minyak Indonesia harus diperbaiki terlebih dahulu.
"Produksi minyak rendah, Indonesia keluar dari OPEC, mau masuk lagi mimpi di siang bolong. Benahi dulu sistem dan produksi meningkat dulu," tutur dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah secara resmi mengajukan kembali bergabung dengan OPEC. Saat ini, pemerintah masih menunggu keputusan hasil rapat anggota utama OPEC.
"Secara khusus, OPEC akan mengadakan rapat pada Jumat, 5 Juni 2015 (waktu setempat) untuk membahas rencana Indonesia ini," ujar Menteri ESDM Sudirman Said dalam keterangan tertulisnya hari ini.
Keinginan ini telah disampaikan kepada Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla Salem el-Badri, serta beberapa negara utama anggota OPEC dalam serangkaian acara 6th International Seminar OPEC yang dilaksanakan pada 3-4 Juni 2015 di Hofburg Palace, Vienna, Austria
Baca: Indonesia Resmi Ajukan Kembali Jadi Anggota OPEC
Menurutnya, dengan menjadi tim observer, Indonesia tidak akan mendapatkan manfaat apa-apa. Pasalnya, Indonesia tidak memiliki kewenangan dan hak suara apapun di OPEC. Indonesia hanya diizinkan untuk mengikuti sidang umum organisasi eksportir minyak tersebut.
"Kalau jadi peninjau enggak masalah, kayak kambing congek saja enggak punya suara. Semua bisa meninjau asal izin OPEC," ucapnya di Jakarta, Jumat (5/6/2015).
Kurtubi menjelaskan, saat ini produksi minyak Indonesia sangat rendah. Jika memang pemerintah tetap keukeuh untuk masuk menjadi anggota OPEC, maka sistem dan produksi minyak Indonesia harus diperbaiki terlebih dahulu.
"Produksi minyak rendah, Indonesia keluar dari OPEC, mau masuk lagi mimpi di siang bolong. Benahi dulu sistem dan produksi meningkat dulu," tutur dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah secara resmi mengajukan kembali bergabung dengan OPEC. Saat ini, pemerintah masih menunggu keputusan hasil rapat anggota utama OPEC.
"Secara khusus, OPEC akan mengadakan rapat pada Jumat, 5 Juni 2015 (waktu setempat) untuk membahas rencana Indonesia ini," ujar Menteri ESDM Sudirman Said dalam keterangan tertulisnya hari ini.
Keinginan ini telah disampaikan kepada Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla Salem el-Badri, serta beberapa negara utama anggota OPEC dalam serangkaian acara 6th International Seminar OPEC yang dilaksanakan pada 3-4 Juni 2015 di Hofburg Palace, Vienna, Austria
Baca: Indonesia Resmi Ajukan Kembali Jadi Anggota OPEC
(izz)