Harga Minyak Mentah Dunia Perpanjang Koreksi
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia memperpanjang koreksi pada hari ini setelah dua hari berturut-turut menurun pada pekan lalu karena meningkatnya produksi sejalan dengan beroperasinya kilang.
Arab Saudi sebagai eksportir minyak mentah terbesar dunia, mengisyaratkan akhir pekan lalu bahwa pihaknya siap untuk meningkatkan produksi melebihi rekor untuk memenuhi kuatnya permintaan, sehingga menyebabkan turunnya harga.
"Harga minyak mentah gagal bertahan di level resistance pada pekan lalu, meski konsumsi minyak kilang tetap tinggi karena margin yang baik," tulis ANZ dalam sebuah catatan seperti dilansir dari Reuters, Senin (15/6/2015).
Penurunan harga minyak mentah telah terjadi sejak Kamis pekan lalu setelah harga minyak mentah AS naik mendekati USD62/barel awal pekan ini.
"Persediaan minyak AS telah menurun terus sejak April dengan hasil imbang terbesar terjadi pada pekan terbaru, didorong oleh beroperasinya aktivitas yang tinggi pada kilang di tengah rendahnya impor. Namun, kami tetap khawatir bahwa persediaan tetap tinggi pada musim gugur dan belum terwujudnya perlambatan produksi AS," tulis Deutsche Bank.
Minyak mentah AS untuk pengiriman bulan depan telah jatuh 26 sen menjadi USD59,70/barel pada pukul 01.23 GMT atau 08.23 WIB. Sementara minyak berjangka Brent susut 44 sen menjadi USD63,43/barel.
Penurunan pada harga minyak AS akibat badai tropis di Teluk Meksiko Selatan, yang berpotensi mengancam produksi minyak di wilayah tersebut.
Arab Saudi sebagai eksportir minyak mentah terbesar dunia, mengisyaratkan akhir pekan lalu bahwa pihaknya siap untuk meningkatkan produksi melebihi rekor untuk memenuhi kuatnya permintaan, sehingga menyebabkan turunnya harga.
"Harga minyak mentah gagal bertahan di level resistance pada pekan lalu, meski konsumsi minyak kilang tetap tinggi karena margin yang baik," tulis ANZ dalam sebuah catatan seperti dilansir dari Reuters, Senin (15/6/2015).
Penurunan harga minyak mentah telah terjadi sejak Kamis pekan lalu setelah harga minyak mentah AS naik mendekati USD62/barel awal pekan ini.
"Persediaan minyak AS telah menurun terus sejak April dengan hasil imbang terbesar terjadi pada pekan terbaru, didorong oleh beroperasinya aktivitas yang tinggi pada kilang di tengah rendahnya impor. Namun, kami tetap khawatir bahwa persediaan tetap tinggi pada musim gugur dan belum terwujudnya perlambatan produksi AS," tulis Deutsche Bank.
Minyak mentah AS untuk pengiriman bulan depan telah jatuh 26 sen menjadi USD59,70/barel pada pukul 01.23 GMT atau 08.23 WIB. Sementara minyak berjangka Brent susut 44 sen menjadi USD63,43/barel.
Penurunan pada harga minyak AS akibat badai tropis di Teluk Meksiko Selatan, yang berpotensi mengancam produksi minyak di wilayah tersebut.
(rna)