Nusa Konstruksi Mundur Garap Proyek di Saudi
A
A
A
JAKARTA - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) menyatakan mundur untuk menggarap proyek pembangunan properti di Arab Saudi. Pasalnya, perseroan kesulitan dalam mendapatkan izin.
Dengan demikian, Corporate Secretary DGIK Djohan Halim menjelaskan, perseroan menutup anak usaha perseroan di Arab Saudi.
"Tahun ini, kami sudah tetapkan, putuskan untuk tutup karena izin tiga tahun mundur terus," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT) di Jakarta, Senin (15/6/2015).
Akibat batalnya proyek di negara penghasil minyak utama di dunia tersebut, dia mengaku, perseroan hingga saat ini belum berencaa untuk menggarap proyek baru di luar negeri.
"Buka ke negara lain untuk saat ini belum ada, kita lihat peluang dahulu, baru coba," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa perseroan pada tahun ini akan fokus pada pengembangan bisnis di Tanah Air. Sepanjang tahun lalu, perseroan menangani 99% proyek kerja sama dengan swasta, selebihnya dengan pemerintah.
"Nilai proyek dengan pemerintah hanya Rp100 miliar-Rp200 miliar, tetapi kalau dengan swasta bisa Rp300 miliar hingga Rp1 triliun," pungkasnya.
(Baca: Realisasi Kontrak Baru Nusa Konstruksi 28% dari Target)
Dengan demikian, Corporate Secretary DGIK Djohan Halim menjelaskan, perseroan menutup anak usaha perseroan di Arab Saudi.
"Tahun ini, kami sudah tetapkan, putuskan untuk tutup karena izin tiga tahun mundur terus," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT) di Jakarta, Senin (15/6/2015).
Akibat batalnya proyek di negara penghasil minyak utama di dunia tersebut, dia mengaku, perseroan hingga saat ini belum berencaa untuk menggarap proyek baru di luar negeri.
"Buka ke negara lain untuk saat ini belum ada, kita lihat peluang dahulu, baru coba," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa perseroan pada tahun ini akan fokus pada pengembangan bisnis di Tanah Air. Sepanjang tahun lalu, perseroan menangani 99% proyek kerja sama dengan swasta, selebihnya dengan pemerintah.
"Nilai proyek dengan pemerintah hanya Rp100 miliar-Rp200 miliar, tetapi kalau dengan swasta bisa Rp300 miliar hingga Rp1 triliun," pungkasnya.
(Baca: Realisasi Kontrak Baru Nusa Konstruksi 28% dari Target)
(rna)