Membangun Personal Branding

Senin, 22 Juni 2015 - 10:50 WIB
Membangun Personal Branding
Membangun Personal Branding
A A A
SEJAUH ini khalayak telah familiar dengan istilah personal branding. Namun, apakah konsep mengenai personal branding telah cukup dipahami?

Dalam buku setebal 290 halaman, pakar branding Amalia E Maulana PhD menjabarkannya secara menyeluruh. Seperti halnya berlian, citra diri seseorang digambarkan cemerlang dan diperhatikan jika dia ”berkilau”. Menjadi orangorang terpilih seperti halnya bintang-bintang di langit, analogi berlian yang cemerlang untuk sebuah personalitas yang menjadi pilihan, diungkap secara gamblang dalam tujuh bab menarik.

Terdapat bab mengenai bagaimana menjadikan brand cemerlang, penjelasan tentang miskonsepsi seputar personal branding, dan pengertian personal brand. Di bab keempat, dibahas pula paparan tentang personal brand vs i-brand. Dilanjutkan pada bab kelima tentang tahapan-tahapan dari personal branding.

Kemudian, studi kasus dari personal branding di bab keenam, dan terakhir ada pengaplikasian personal branding di kehidupan sehari-hari. Personal branding sendiri sangat penting untuk membangun reputasi baik di kehidupan pribadi maupun untuk karier pekerjaannya. Sayangnya, masih banyak miskonsepsi seputar personal branding sehingga tidak banyak yang serius menekuninya.

”Masih banyak anggapan personal branding hanya untuk para artis dan tokoh. Padahal, semua orang butuh membina personal brand tersendiri,” ungkap Amalia E. Maulana saat peluncuran buku di Gedung PWI Jakarta beberapa waktu lalu. Personal branding, ujar dia, bukan bertujuan untuk menjadikan diri terkenal, tetapi menjadikannya sebagai orang terpilih.

Personali brand yang cemerlang adalah seseorang yang selalu dipilih dalam setiap kesempatan dan dipercaya bisa memberikan keuntungan yang diharapkan oleh stakeholders- nya. Menurutnya, personal branding bukan ilmu sederhana tetapi sering disederhanakan dan akhirnya cenderung disepelekan.

Untuk itu, diperlukan cara mempelajari konsep-konsep personal branding sehingga bisa lebih cepat mencapai citacita mencapai personal brand dengan cara yang lebih efektif dan lebih efisien. Amalia juga menyarankan agar siapapun yang ingin personal brand- nya dikenal untuk memperbanyak ”Soulmate” tidak hanya dalam keadaan senang atau baik-baik saja.

Soulmates di sini harus mampu menjadi pemberi semangatdikala brand seseorang sedang menurun. ”Untuk itu, jangan sampai menunda-nunda membentuk dan menciptakan soulmate karena ujian brand dan ujian reputasi bisa datang kapan saja, kita tidak tahu kapan datangnya.,” ujar dia. Selain itu, saat ujian itu datang pastikan ada banyak soulmate yang siap menjadi para brand guardian alias pembela brand.

Dalam buku ini Amalia juga menyelipkan kisah-kisah nyata personal branding di lingkungan sehari-hari. Mulai dari sosok seorang ibu rumah tangga yang cemerlang di sebuah kompleks perumahan, seorang entrepreneur pedagang buah, hingga seorang presiden direktur sebuah perusahaan global. Ini untuk membuktikan bahwa personal branding yang cemerlang bisa milik siapa saja, tidak memandang pekerjaan, gender dan status sosial.

Personal branding secara nyata juga diungkapkan Amalia dalam aplikasi konsep, sehingga penerapannya dapat lebih dihayati pembaca. Untuk melengkapinya, di buku ini dimuat juga berbagai tulisan Amalia E Maulana di berbagai media massa yang membahas berbagai permasalahan personal branding. Dari mulai persoalan rebranding Norman Kamaru, SBY dan tokoh politik lainnya.

Berikut tentang Bob Sadino, Steven Jobs, hingga permasalahan sehari- hari seperti perdebatan ibu dan anak untuk masalah baju yang akan dikenakannya dalam tulisan ”Bukan Sekadar Baju ”. Dengan penjelasan demikian, buku ini akan membantu siapa saja, di kalangan profesional. Baik itu jurnalis, dosen, dokter, mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga yang ingin menjadi cemerlang di dalam kehidupan pribadi dan kariernya.

Ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dicerna, tetapi dilengkapi bersama konsep-konsep yang bisa membantu mengatur langkah dan strategi pembinaan personal branding.

Dyah ayu pamela
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8379 seconds (0.1#10.140)