Sidomulyo Turunkan Target Pendapatan
A
A
A
JAKARTA - Emiten jasa transportasi PT Sidomulyo Selaras Tbk terpaksa merevisi target pendapatan sepanjang tahun ini karena dampak lesunya perekonomian di Indonesia.
Direktur Keuangan Sidomulyo Selaras Erwin Hardiyanto menyatakan, awalnya perseroan berambisi untuk memperoleh pendapatan hingga akhir tahun ini di angka Rp180-200 miliar. Namun, karena dampak pelemahan ekonomi, emiten berkode SDMU ini menurunkan target dari yang ditetapkan sebelumnya.
”Sebelum paparan publik ini, target pendapatan lebih tinggi dari yang ada sekarang. Pendapatan di awal tahun kita targetkanRp180-200miliar, tapi kita revisi karena kondisi yang tidak menentu saat ini,” kata Erwin dalam paparan publik perseroan di Jakarta kemarin. Dengan demikian, hingga pengujung tahun ini perseroan hanya menargetkan pendapatan sebesar Rp169,05 miliar hingga Rp176,4 miliar.
Target tersebut mengindikasikan pertumbuhan 15-20% dibandingkan perolehan pendapatan sampai akhir 2014 yang sebesar Rp147 miliar. ”Kami telah melakukan revisi target pada pertengahan tahun ini, karena kondisi perekonomian dalam negeri yang belum memperlihatkan tanda-tanda membaik,” akunya.
Lebih lanjut Erwin menjelaskan, saat ini kondisi di Tanah Air tengah tidak menentu, seperti pertumbuhan ekonomi yang melambat dan gerak nilai tukar mata uang rupiah yang fluktuatif terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
”Makroekonomi yang tidak stabil, seperti ekonomi lambat dan rupiah yang terus tertekan terhadap dolar AS. Jadi, memengaruhi kinerja di tahun ini. Tapi, target pendapatan yang sudah direvisi kita meyakini bisa diraih dengan baik,” harap dia.
Heru febrianto
Direktur Keuangan Sidomulyo Selaras Erwin Hardiyanto menyatakan, awalnya perseroan berambisi untuk memperoleh pendapatan hingga akhir tahun ini di angka Rp180-200 miliar. Namun, karena dampak pelemahan ekonomi, emiten berkode SDMU ini menurunkan target dari yang ditetapkan sebelumnya.
”Sebelum paparan publik ini, target pendapatan lebih tinggi dari yang ada sekarang. Pendapatan di awal tahun kita targetkanRp180-200miliar, tapi kita revisi karena kondisi yang tidak menentu saat ini,” kata Erwin dalam paparan publik perseroan di Jakarta kemarin. Dengan demikian, hingga pengujung tahun ini perseroan hanya menargetkan pendapatan sebesar Rp169,05 miliar hingga Rp176,4 miliar.
Target tersebut mengindikasikan pertumbuhan 15-20% dibandingkan perolehan pendapatan sampai akhir 2014 yang sebesar Rp147 miliar. ”Kami telah melakukan revisi target pada pertengahan tahun ini, karena kondisi perekonomian dalam negeri yang belum memperlihatkan tanda-tanda membaik,” akunya.
Lebih lanjut Erwin menjelaskan, saat ini kondisi di Tanah Air tengah tidak menentu, seperti pertumbuhan ekonomi yang melambat dan gerak nilai tukar mata uang rupiah yang fluktuatif terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
”Makroekonomi yang tidak stabil, seperti ekonomi lambat dan rupiah yang terus tertekan terhadap dolar AS. Jadi, memengaruhi kinerja di tahun ini. Tapi, target pendapatan yang sudah direvisi kita meyakini bisa diraih dengan baik,” harap dia.
Heru febrianto
(ftr)